Halmahera Selatan, Reportmalut.com – Dalam rangka mendukung pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 sekaligus meningkatkan kesertaan penggunaan kontrasepsi modern, khususnya Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Maluku Utara bersama OPD KB Kabupaten Halmahera Selatan menggelar kegiatan Integrasi dan Intensifikasi Pelayanan KBKR di wilayah khusus. Rabu, (20/08/2025)
Kabupaten Halmahera Selatan sendiri termasuk satu dari lima kabupaten di Maluku Utara yang ditetapkan sebagai wilayah khusus karena angka kelahiran total (TFR) masih tinggi dan angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR) relatif rendah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Halmahera Selatan, Ibu Karima, menjelaskan bahwa Desa Mateketen dipilih sebagai lokasi kegiatan bukan hanya karena menjadi titik penutupan TMMD ke-125, tetapi juga karena masih banyak akseptor yang menggunakan kontrasepsi non-MKJP seperti suntik.
“Kita berharap kegiatan ini dapat mendorong akseptor untuk beralih ke metode kontrasepsi jangka panjang seperti Implan atau IUD,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 20 Agustus 2025 ini diikuti oleh sekitar 100 akseptor dan calon akseptor. Dua narasumber, yaitu Ibu Erna dan Ibu Karima, memberikan materi tentang risiko kehamilan 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Sering, dan Terlalu Rapat) serta penjelasan mengenai berbagai jenis kontrasepsi beserta kelebihan dan kekurangannya.
Antusiasme masyarakat terlihat dari testimoni salah satu peserta, Fani, yang mengaku sebelumnya takut menggunakan KB implan karena mendengar informasi keliru di masyarakat.
“Besok saya mau pakai KB implan. Selama ini saya takut karena dengar orang bilang implan bisa bajalang, padahal itu tidak benar. Tadi setelah dengar penjelasan, saya jadi lebih paham tentang semua kontrasepsi, makanya saya pilih implan,” ujarnya.
Kemendukbangga/BKKBN Maluku Utara bersama OPD KB Halsel menargetkan peningkatan penggunaan MKJP, sekaligus mendukung upaya penurunan unmet need serta percepatan pencapaian target pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana di wilayah khusus.
