SANANA, - Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) Cabang Ternate, Armin Soamole, mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Sanana segera memanggil AP alias Abraham dalam kasus dugaan korupsi Pengadaan Lampu Solar Single Ornamen di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepsul tahun 2019 senilai Rp2.196.976.062.04.
Kepada media ini, Rabu (19/08) Armin saat di hubungi melalui via telepon menuturkan, Kejari Sanana mestinya sudah memeriksa Abraham dalam pada kasus ini.
Sebab menurutnya, sebagaimana dalam salinan Akta Notaris soal pemberian kuasa disebutkan, pemberi kuasa yakni Direktur CV Kharisma Karya memberikan kuasa kepada Abraham sebagai penerima kuasa proyek Pengadaan Lampu Solar Single Ornament tahun anggaran 2019 di Dinas PUPR Kepsul pada 29 Agustus 2019 lalu.
Di mana kata Armin, dalam surat kuasa tersebut menjelaskan bahwa penerima kuasa bertugas mengerjakan proyek dan bertanggungjawab atas segala utang yang berkaitan dengan proyek bersangkutan.
Tak hanya itu, lanjut Armin, dalam kuasa itu juga disebutkan segala perbuatan hukum dan gugatan atau tuntutan hukum berupa apapun yang menyangkut pekerjaan proyek merupakan tanggung jawab pihak penerima kuasa.
"Ini kan sudah jelas. Kenapa Kejari bilang tidak tau siapa Abraham, kan aneh." Katanya.
Sementara tambah Armin, selain dua saksi yang sudah dimintai keterangan, kasus tersebut juga sudah dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. "Kasus ini kan sudah penyidikan. Masa Jaksa tidak tau si Abraham," tarangnya.
Untuk itu, Ketua HPMS Cabang Ternate ini meminta Kejari Sanana segera memanggil Abraham untuk dimintai keterangan atas kasus tersebut.
"Kejari sudah harus memanggil saudara Abraham untuk diperiksa," tegasnya.
Terpisah, Abraham saat dikonfirmasi media ini di bengkel alat beratnya, Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, enggan berkomentar banyak.
Terkait desakan terhadap Kejari Sanana agar segera memanggil dirinya untuk diperiksa dalam kasus tersebut, Abraham mengaku trauma dengan pemberitaan yang menyebutkan namanya.
"Saya trauma. Karena ngomong baik-baik tau-taunya berita dibolak-balik," keluhnya.(KS)