-->
    |


Sudah 10 Tahun Warga Mangon Cegah Ombak Menggunakan Karung Berisi Pasir


SANANA - Selama 10 tahun warga Desa Mangon, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) harus merasakan dampak dari terjangan ombak besar yang terjadi di pesisir pantai saat musim angin Timur tiba. Warga yang rumahnya dekat dengan bibir pantai terpaksa membuat penahan ombak seadaanya dari karung berisi pasir.

Salah seorang warga Desa Mangon, Ali Naipon (72) kepada awak media Jum'at (05/06) mengatakan, terjangan ombak besar telah terjadi sejak beberapa hari terakhir saat angin timur dan gelombang besar melanda bibir pantai Sanana.

"Untuk menghindari ombak besar agar tidak masuk ke dalam rumah, kami berupaya untuk mengisi pasir ke karung agar di jadikan penahan ombak sementara," pungkasnya.

Tambah Ali, meskipun telah membuat penahan ombak tersebut. Namun, tidak lantas mencegah air memasuki rumah terutama bagian dapur.

"Dengan adanya hal ini kami sangat berharap kepada Pemkab Kepsul agar segera membangun tanggul penahan ombak," harapnya.

Senada, Risman Tomia (32)  menyebutkan, hantaman ombak besar telah memporak - porandakan bagian dapur rumah mereka dan hingga kini tidak ada bantuan atau pembangunan sama sekali dari Pemda Kepsul.

"Hempasan ombak besar ini telah kami alami sejak 10 tahun lalu hingga kini tanpa adanya perhatian dari pihak terkait," ungkapnya.

Bahkan, sambungnya, kondisi ini sudah menjadi bagian dari kehidupan warga selama 10 tahun setiap musim ombak maupun saat ombak besar datang. Warga mau tidak mau harus berinsiatif agar air laut tidak sampai masuk ke rumah.

"Kami sangat berharap kepada Pemkab Kepsul  agar membangun tanggul  batu, untuk menghindari rumah kami dari hempasan ombak," tutupnya. (KS).
Komentar

Berita Terkini