-->
    |


Hima PGSD FKIP Unkhair Melakukan Aksi Refleksi Hari Pahlawan.



Ternate, Puluhan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unkhair menggelar aksi refleksi dalam rangka memperingati hari pahlawan pada (11/20). 

Aksi refleksi tersebut dilakukan untuk mengenang perjuangan para pahlawan sekaligus mengajak seluruh masyarakat terutama generasi muda agar selalu menjadikan para pahlawan sebagai semangat juga panutan dalam berjuang menyelesaikan persoalan bangsa. 

Dengan membawa spanduk juga berbagai tulisan tentang nama pahlawan, mahasiswa melakukan long march dengan rute aksi yang dilalui dari depan kampus FKIP, depan RRI, pasar Gamalama dan terakhir di depan kantor walikota Ternate.

Akbar Ismail, kordinator lapangan dalam orasinya mengatakan bahwa, hari pahlawan adalah momentum untuk kembali melihat sejarah pahlawan. Tentang perjuangan dan pengorbanan mereka sehingga bangsa Indonesia tidak lagi ada penindasan yang dilakukan oleh bangsa lain.

 "Sejarah itu penting, dan pahlawan juga bagian dari sejarah. Maka mari belajar dari mereka dan kita jadikan mereka sebagai panutan." Ujarnya. 

Dia menambahkan, banyak pahlawan yang lahir di tengah-tengah kita. Dan Maluku Utara sendiri juga punya pahlawan yang gagah berani dan telah berkorban sampai titik penghabisan dalam mengusir penjajah.

"Para pemimpin kita di empat kerajaan telah berjuang, mereka mengusir penjajah yang menjarah hasil alam. Maka tugas kita untuk meneruskan perjuangan mereka." 



Sementara Rosmianti Daeng Tobo selaku ketua umum Hima PGSD ketika di wawancarai mengatakan, aksi refleksi ini dibuat agar selaku generasi muda dapat mengenang kembali peristiwa sejarah kepahlawanan. Agar kita selalu termotivasi untuk berbuat baik. 

"Banyak pahlawan lokal kita yang luar biasa seperti Khairun, Nuku, Babullah, dan Banau. Mereka berjuang dengan gigih atas nama cinta kepada rakyat mereka. Jadi selaku generasi dan anak cucu kita harus banyak belajar dan wajib meneruskan perjuangan mereka." Tuturnya. 

Rosmiyanti juga bersyukur dan mengapresiasi pemerintah atas penganugrahan Sultan Babullah sebagai pahlawan Nasional. Dengan begitu Maluku Utara sudah punya dua pahlawan Nasional. Maka ini langkah maju untuk kita generasi muda agar menjadikan mereka tauladan dalam perjuangan. 

"Mereka adalah tauladan yang baik, maka mengingat dan mengenang mereka adalah suatu kewajiban." Tutupnya. (Imha)
Komentar

Berita Terkini