Foto Ilustrsasi : Islamidia.com |
Dari kata-kata menuju namamu
Menebak lapisan-lapisan pikir
Beberapa bagian waktu terbuang
Malam tak bergizi hampiri raga
Rupa siluet yang menganga
Aku melihat malam berkhianat
Waktu terpotong dalam rindu 18 baris
Rindu berpulang menuju dada
Pada 18 baris, namamu tiada
Kembali, angin membenci gelap
Dari sudut, pandangan jatuh terluka
Tanya t'lah beku di alam kepala
Semenjak hujan dan kabut mengadili jiwa,
Bertahanlah, dingin tak membuatmu berdarah.
Bogor, 02 Desember 2017
H. Sadik
Puisi pernah dimuat di Kompasiana pada 02 Desember 2017