SANANA- Pasar Makdahi di Desa Fatcei, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang menelan anggaran 5.6 Milyar ini tidak berpenghuni. Kondisi ini terlihat dari pantauan Reportmalut.com dimana beberapa bangunan pasar tidak ditempati oleh pedagang.
Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian Perdangan (Diskoperindag) Kepsul, Sophia Sjamlan saat di konfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan terhadap pedagang untuk mengetahui jumlah pedagang yang belum mendapatkan tempat.
“Karena ada pedagang yang sudah dapat tempat tapi mereka keluar dari tempat mereka,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa (14/5).
Dirinya juga mengakui bahwa, pihaknya (Disperindagkop) lebih memprioritaskan pedagang yang belum sama sekali mendapatkan tempat. "Khususnya pedagang sayur dan sembako yang walaupun sudah mendapatkan tempat akan tetapi, mereka masih keluar dari lapak-lapak yang sudah di berikan".ujarnya.
Kemarin, dia menyampaikan, pasar masih dibawah Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Sekarang pasar sudah dibawah Diskoperindag dan sedang dilengkapi administrasinya. “Sekarang kami sedang verifikasi semua data-datanya. Mudah-mudahan dibuka secara simbolik oleh Bupati Kepsul Hendrata Thes setelah lebaran,” ungkap Sophia.
Selain itu, Sophia mengkhawatirkan adanya kejadian seperti sebelumnya dimana ada pegangan yang sudah menempati lapak justru keluar lagi dan meminta bangunan yang baru. “Jadi sekarang kami mau pilah dulu mana pedagang sudah dapat tempat tapi keluar lagi dan mana pedagang yang benar-benar belum mendapatkan tempat,” bebernya.
Dari hasil pantauan, masih terdapat beberapa bangunan pasar yang tidak ditempati oleh pedagang. Kondisi ini lantaran tata bangunan yang tidak sesuai dengan posisi para pedagang didatangi oleh pembeli. Kemudian, ada ruangan bangunan yang dibuat justru membuat pedagang tidak merasa nyaman. Yang pertama ruangan sangat terasa panas dan berikut ruangan serta pintunya sangat sulit diakses oleh para pembeli.(KS)
