SANANA – Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) Cabang Ternate menilai DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tidak peduli dan acuh dalam menangani penyebaran virus corona (Covid-19). Sejauh ini, tidak ada langkah nyata yang diambil oleh DPRD perihal bantuan anggaran. Berbeda dengan anggota DPRD beberapa daerah di Malut yang sudah mengambil langkah dengan menyumbangkan sebagian anggarannya.
Armin Soamole, Ketua HPMS Cabang Ternate kepada wartawan, Jumat (03/4), mengatakan, situasi darurat seperti saat ini, yang paling berperan penting adalah wakil rakyat. Tetapi kalau wakil rakyat tidak peduli, maka kepada siapa rakyat berharap.
“Mungkin DPRD Kepsul hanya mau memperkaya diri sendiri. Kalau memang mereka peduli, tentu hati mereka juga sudah tergerak untuk mencari solusi seperti yang dilakukan di Kota Ternate, Halmahera Tengah dan Pulau Morotai,” semprotnya.
Dari hasil pantauannya di lapangan, lanjut Armin, petugas yang bekerja demi mencegah wabah virus corona, bekerja mereka tidak pernah kenal lelah yang butuh dukungan semua pihak. “Kan kasihan dengan petugas yang kerja di lapangan, mereka kerja siang dan malam tanpa kenal lelah. Kita hanya enak-enak duduk di rumah. Apalagi DPRD yang setiap bulan digaji,” sesalnya.
Tentu, dia berharap agar dalam waktu dekat ini anggota DPRD Kepsul dapat membuka tergerak agar membuka sebagaian aggarannya untuk penanganan virus tersebut.
“Kami harap DPRD Sula tidak hanya tinggal diam. Setidaknya ada simpati yang DPRD lakukan. Kalau hanya bantu dengan doa, rakyat kecil setiap hari berdoa. Anggaran perjalanan dinas DPRD harus dihibahkan sebagian ke posko bersama penanganan virus corona. Ini masalah serius yang sedang kita hadapi. DPRD harus terlibat di dalamnya,” harapnya.(KS).
