-->
    |


Diduga, Kabag Umum Main Politik dan Paslon HT-UMAR Gunakan Anggaran APBD

SANANA,- Paslon nomor urut 1 Hendrata Thes dan Umar Umabaihi (HT-UMAR) Diduga menggunakan Anggaran APBD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) senilai Rp. 22.500.000 untuk kepentingan politiknya. 

Buktinya, pemilik Qit Hotel di Desa Wai Ipa, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Aloan Ipa, mengatakan sekira pukul 17:00 Wit Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Pemkab Kepsul, Julkifli Umasangadji bersama stafnya mendatangi dirinya di Qit Hotel.

Mereka, Kata Aloan, datang membawa uang yang dijanjikan oleh Calon Bupati Kepsul sebanyak Rp 22.500.000 yang diberikan kepada dirinya dan tidak tahu biaya tim atau biaya sewa Hotel. 

"Karena tidak ada petunjuk sehingga, uang tersebut digunakan untuk merubah warna chat hotel yang sebelumnya berwarna kuning semua dirubah menjadi warna biru sekaligus dihiasi dengan bendera Partai Demokrat, dan Baliho serta Spanduk HT-UMAR tepat di depan Qit Hotel Desa Wai Ipa," Ujarnya.

Alon menambahkan, Calon Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes itu juga diduga telah membohongi dirinya. Hal ini disampaikan pada saat konfrensi pers, Minggu (22/11) kemari.

 Sebelumnya, Aloan bilang, Calon Bupati Kepsul itu mengutus tim sukses untuk datang membicarakan sewa/kontrak Qit Hotel selama tiga bulan dengan biaya per bulan sebesar Rp 50.000.000 selama tiga bulan. Sehingga, jika ditotal besaran biaya Rp 150.000.000. Meski begitu, dalam pembahasan tersebut tidak ada uang muka yang terhitung mulai dari akhir bulan September 2020.

Setelah berkomitmen dengan hotel, saat Paslon HT-UMAR berkampanye di Desa Wai Ipa, dirinya diundang sebagai tokoh di desa tersebut untuk menghadiri kampanye sekaligus menduduki kursi depan bersama dengan Cabup-Cawabup Kepsul. 

Pada kesempatan tersebut, Kata Alon, Calon Bupati dua periode itu menyampaikan kepadanya bahwa akan memberikan sedikit biaya sebagai pegangan tapi tidak menjelaskan apakah uang tersebut akan dipergunakan sebagai biaya operasional tim atau biaya sewa hotel. Dirinya tidak tau dan uang tersebut juga belum diberikan.

Berjalannya waktu, Lanjutnya, dirinya menemui Calon Bupati Hendrata Thes di kediaman tepatnya di Desa Fagudu untuk mempertanyakan soal kontrak hotel.

" Setelah tiba bukan bahas hotel tapi saya diajak untuk membicarakan soal kerja Tim di Desa Wai Ipa sekaligus beliau memberikan uang sebanyak Rp. 10.000.000. Anehnya, uang tersebut tidak ada petunjuk mau dibawah kemana. Apakah biaya Tim atau Biaya sewa hotel. Saya datang bukan urusan politik tapi saya datang untuk kepastian sewa/kontrak hotel malah dibahas Tim Desa Wai Ipa," Kesal Aloan.

Karena tidak ada kejelasan soal sewa/kontrak hotel sesuai perjanjian awal selama tiga bulan dengan harga sebanyak Rp 150.000.000, dirinya lantas menghungi Ketua Tim HT-UMAR yakni Rustam Sanaba sehingga mendapat pembayaran sebanyak Rp. 17.500.000.

Pembayaran tersebut dengan catatan dalam kwitansi, mereka telah melunasi biaya hotel selama satu bulan terhitung mulai dari awal Kabag Umum Setda Kepsul memberikan uang sebanyak Rp 22.500.000, dan Calon Bupati Hendrata Thes sebanyak Rp. 10.000.000. Selanjutnya, Ketua Tim menyerahkan uang sebanyak Rp.17.500.000 kepada dirinya dengan jumlah semuanya sebanyak Rp. 50.000.000.

Dari rincian pembayaran tersebut, Tokoh Desa Wai Ipa ini merasa dirugikan karena sistem pembayaran tidak sesuai dengan komitmen awal selama tiga bulan. 

"Banyak informasi soal Bupati sering membohongi warga Sula dan saat ini dirinya juga dibohongi oleh Bupati Hendrata Thes. Ya Allah, memang benar dan informasi tersebut bukan isu tapi Calon Bupati Sula Hendrata Thes memang paling pembohong di kepsul," Tutupnya. (KS).

Komentar

Berita Terkini