SANANA - Gegara melangsungkan pernikahan sederhana di Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Kepala Bank BPD Maluku-Malut Cabang Sanana, Malik, mendapat sindiran bermacam-macam dari orang dekatnya.
Pilihan menikahi sang pujaan hati, Astri, yang dilangsungkan dengan cara sederhana bukan berarti takut mengeluarkan biaya. Tetapi Malik sadar betul bahwa saat ini negara maupun daerah masih menghadapi Covid-19. Jika dia memaksakan menikah dengan membuat acara besar, maka hanya akan membuat kerumunan.
Malik mengatakan, orang-orang yang menilai bahwa pernikahan sederhana yang dia lakukan itu karena tidak ada uang adalah satu kesalahan yang besar. Karena Malik sangat sanggup mengadakan pesta pernikahan yang jauh lebih mewah dari semua orang yang ada di Kepsul. Tetapi bukan itu yang menjadi tujuannya.
"Orang di luar sana mengira saya tidak punya uang untuk mengadakan pesta besar. Itu salah dan keliru. Karena saya sadar bahwa saat ini kita masih menghadapi virus Corona. Jadi saya bersama istri memilih nikah di Masjid Raya Sanana," katanya saat ditemui wartawan, Selasa (12/1).
Selain mengira tidak ada uang, Malik menambahkan, ada yang orang menuduh kalau dirinya belum bercerai dengan istri pertamanya.Ia pun menegaskan bahwa mereka belum tahu pribadinya yang lebih jauh.
"Saya sudah cerai dengan istri pertama saya," tegasnya.
Bukan hanya Covid-19 yang menjadi alasan Malik, tetapi salah satunya adalah umurnya. Menurutnya, merayakan pernikahan yang mewah-mewah sudah tak bagus.
" Bukan saya menghindar dari biaya pernikahan, saya merasa umur seperti saya ini tidak bagus lagi duduk di puade atau pelaminan, kalau soal biaya berapapun saya siap," bebernya.
Sekedar diketahui, Malik dan istrinya adalah orang pertama yang memilih menikah di Masjid Raya. Jika melihat situasi sosial di Sula saat ini, masyarakat menilai menikah sederhana adalah sesuatu yang aneh. Apalagi dilaksanakan di masjid.(KS)
