TIDORE- Dusun Transmigrasi Desa Maidi, Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan selama ini menjadi desa yang berlabel langganan banjir. Atas dasar itu, EK-LMND Tikep menggelar hearing bersama Disnakertrans Kota Tidore. Kamis, (27/04)
Sebagai informasi, desa ini menjadi langganan banjir setiap musim hujan sejak tahun 2012. Paling parah pernah terjadi pada bulan November 2021- Maret 2022.
Meskipun ada penanganan dari pemerintah tetapi masih bersifat jangka pendek. Sehingga problem sesungguhnya belum terselesaikan.
" Insisiatif hearing dilakukan karena melihat persoalan banjir Trans Maidi yang belum juga terselesaikan sampai saat ini. Sehingga dialog dengan pihak Nakertrans untuk mempertanyakan masalah tersebut,". Ujar LMND Tikep, Hartini Muhammad.
Lanjut Hartini, setelah menemui pihak Nakertrans pihaknya mendapatkan informasi bakal dilakukan pembangunan bendungan di Hulu sungai Hager oleh pemerintah pada tahun 2023. Alasan pembangunan di lokasi ini diyakini sebagai sumber utama luapan air atau banjir yang menuju ke Dusun Trans Maidi.
Selain itu, pihak Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga bakal melakukan pembangunan secara khusus di Dusun Trans Maidi yakni peningkatan Sirtu jalan serta pembangunan tembok tepi yang akan dilangsungkan tahun 2023 juga. Tahapan pembangunan sudah masuk tender proyek.
"Pertemuan ini merupakan sebuah ultimatum untuk pemerintah agar segera mengatasi permasalahan banjir Trans Maidi, sebab permasalahan banjir sudah terjadi bertahun-tahun dan belum juga teratasi,". Beber Hartini
Pemerintah, Lanjut Hartini, juga harus memberikan penanganan non fisik. Misalnya, pemberdayaan dan maksimalnya penyediaan serta informasi lapangan pekerjaan untuk korban banjir tersebut.
"Kami akan terus mengawasi kinerja pemerintah untuk mengatasi permasalahan banjir Trans Maidi sampai betul-betul teratasi, dan apabila ada hal-hal yang melenceng kami akan menyikapinya secara tegas". Tutupnya. (fy)