-->
    |



Menangkan Pancasila bukan Perjuangan Sia-Sia

 


Oleh: Hartini Muhammad

1 Juni 2023 kini menjadi tamparan setelah lahirnya Pancasila pada tanggal yang sama di tahun 1945 sebagai cita-cita bangsa yang diwarisi guna menjaga keutuhan bangsa. Pancasila tidak lahir begitu saja namun lahirnya Pancasila juga didasarkan pada alasan kongkrit dari Bung Karno yang tentunya memiliki konteks sejarah.

Berbicara soal keutuhan bangsa maka berbicara soal masyarakat yang sejahtera. Bukankah kita diajarkan untuk memaknai nilai-nilai pancasila sedari masa kita menduduki bangku pendidikan dasar? Lalu apakah itu sudah menjadi upaya untuk menciptakan keutuhan bangsa? 

Rupanya tidak serta merta hanya itu saja, namun perilaku dan budaya masyarakat negeri ini menjadi gambaran minimnya pemahaman bangsa dalam memaknai Pancasila.

Tahun ke tahun pasca 1 Juni 1945, rupanya Pancasila masih menjadi upaya yang terlihat begitu sulit untuk digapai dan dipraktekan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini. Sebut saja pasal 2 dan 5 yang membahas soal Keadilan. Namun lagi-lagi negara ini masih jauh dalam meraih keadilan. 

Mengapa demikian ? Sebab bagi saya, sistem Kapitalisme yang diterapkan di negara ini telah merambat hingga ke seluruh permukaan hidup masyarakat kita. Baik sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, Budaya dan lainnya.  Praktek yang menjadi ruang transaksional bagi kepentingan segelintir orang. 

Lalu di mana nilai Keadilan yang tertera pada Kedua Sila tersebut bagi seluruh rakyat?

Mari kita tengok soal pendidikan. Bukankah liberalisasi pendidikan semakin berani terang-terangan di depan kita semua? Dan, bukankah Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi, “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya” ? Lalu mengapa dalam faktanya masih banyak warga negara yang mendambakan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis? 

Sama halnya dengan sektor lain yang secara gamblang telah kita saksikan praktek ketidakadilan dalam kesehariannya. Hal itu juga tidak terlepas dengan kondisi politik saat ini, di mana kita diperhadapkan dalam momentum politik tahun 2024. Kita dibuat bingung tentang budaya politik identitas yang seharusnya sebagai senjata buat kaum minoritas, namun disalahartikan dan dijadikan sebagai tombak para kaum haus jabatan untuk bisa merebut posisi. 

Dari rentetan permasalahan itu, rupanya membuat saya sadar bahwa yang menjadi korbannya ialah Rakyat itu sendiri, terkhususnya juga kaum perempuan, kaum miskin kota dan kelompok yang rentan mendapatkan penindasan.

Maka hal yang sepantasnya kita gaungkan untuk melawan kebiadaban para bedebah negeri yang tidak bertanggung jawab pada amanah dasar negara ialah MENANGKAN PANCASILA! Sebab keadilan adalah milik seluruh rakyat Indonesia, dan bukan milik segelintir rakyat kaya di Indonesia.

Dalam buku penyambung lidah nusantara Soekarno menyatakan; "Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah." 

Dari pernyataan tersebut, haruslah menjadi catatan kritis setiap warga negara untuk bagaimana mengembalikan budaya pribumi yang melekat dengan 5 sila tersebut. Maka dari itu nenangkan Pancasila bagi saya ialah bagaimana kita mampu meraih seutuhnya makna Pancasila dengan mengimplementasikannya ke seluruh ruang kehidupan berbangsa dan bernegara, agar apa? Agar tidak ada lagi adanya Ketidakadilan yang nyata.

Catatan kritis bagi kita juga dalam menjaga  keutuhan bangsa yang kompatiber berdasar pada nilai nilai Pancasila. 

Selamat Hari Pancasila para aktor perubahan bangsa, panjang umur perjuangan, Menangkan Pancasila lewat seluruh sektor kehidupan bernegara dan tetaplah berjuang dengan gembira. Menangkan Pancasila!

Komentar

Berita Terkini