Jakarta, Reportmalut.com- Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB FORMMALUT) bersama beberapa warga pemilik lahan yang datang ke Jakarta menggelar demonstrasi di depan gedung Sopo Del Tower, Rabu, ( 27/09/2023.
Aksi ini menuntut penyelesaian kasus penyerobotan lahan warga oleh PT.IWIP di Desa Waikop dan Desa Woejerana, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara
Dalam aksi tersebut, sempat terjadi bentrok antara mahasiswa, security, dan pihak kepolisian karena mahasiswa berusaha untuk melakukan audiensi dengan pihak PT.IWIP bersama warga yang mendukung demonstrasi tersebut.
Ketum PB FORMMALUT, Reza A. Syadik, dan beberapa orator lainnya dalam orasinya menyampaikan kekecewaan dan kecaman terhadap PT.IWIP karena belum membayar tanah rakyat yang telah dieksploitasi. Mereka menekankan bahwa PT.IWIP harus segera menyelesaikan pembayaran lahan warga, dan jika tidak, mereka akan menggelar demonstrasi kedua kalinya dengan konsolidasi besar-besaran di Maluku Utara dan Jakarta.
"PB FORMMALUT akan terus mengawal kasus ini hingga selesai, sampai lahan warga terbayarkan dan adanya dugaan oknum-oknum mafia tanah dijerak hukuman," Tegas Reza
Sementara, Kabid PTKP Ubay, Koordinator Lapangan, menegaskan bahwa PB FORMMALUT akan terus mengawal perkara ini sampai selesai dan memastikan bahwa semua keluhan masyarakat yang lahan mereka belum terbayarkan akan dibayar. apalagi selama audiensi, pihak PT.IWIP menyatakan membayar dua kali.
Warga yang menjadi korban juga mempertanyakan bukti pembayaran dan pihak yang menerima pembayaran dari PT.IWIP, menyoroti dugaan kuat adanya mafia yang terlibat dalam proses pembayaran
"Pihak warga sebagai korban juga mempertanyakan, dalam audensi " kalau betul-betul pihak PT.IWIP sudah melakukan pembayaran, harusnya PT.IWIP mengetahui membayar ke siapa? dan mana bukti pembayaranya," bebernya.
Pihak PT.IWIP melalui legal tanah Bpk. Riski mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pertemuan dengan warga pada tanggal 2 Oktober 2023 di Lelilef, dan PB FORMMALUT akan terus mengawal perkembangan masalah ini karena dianggap sebagai masalah serius.