Sumber : Erabaru.com |
Saiful
Sibela
(Aktivis
Desa)
Kami
ingin mengadu namun entah pada siapa?
Kami
ingin berteriak untuk kalian mendengar namun pada siapa?
Sebab,
jangkaun desa kami jauh dari akses komunikasi, kesehatan rakyat kami tidak
terjamin baik, setiap musibah bertaruhkan nyawa menyebrang lautan ke-Kota
Sudah
14 tahun kami dalam kegelapan kami jauh dari indonesia terang sebab kami hanya
pelosok.
Pelita
penerangan kami, ingin berkomunikasi dengan sanak saudara yang jauh harus
berjalan berjam jam untuk terhubung dengan jaringan terkomsel.
Akses
informasi Kota kami ketinggalan, bukan karena zaman berubah tetapi akases belum
terpenuhi, setiap kali momen politik kami di adu domba sesama saudara atas
kepentingan kelompok tertentu.
Mereka
datang dan pergi sesuka hatinya menabur janji semanis madu. Sebagian kami
tergiur menjadi budak mereka sepanjang masa. Konflik terus berjalan bagaikan
berputarnya jarum jam.
Harga sembako semakin naik hasil pertanian kami semakin
menurun, bertahan seadanya untuk berjuang mempertahankan hidup kami ***