-->
    |

Masa Depan Pariwisata Maluku Utara


Sulvira M. Yakub

Indonesia bukan hanya terkenal dengan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia ataupun dengan jumlah pennduduk terbanyak tetapi indonesia adalah negara yang kaya. Kaya akan sejarah, budaya dan kaya akan kekayaan alam yang terbentang dari sabang sampai merauke.  Kekayaan alam yang tak pernah habis dinikmati, tak ternilai harganya adalah aset bagi negara Indonesia dan masyarakat, sejuta kekayaan alam tersimpan di setiap sudutnya pantai, gunung, hutan, flora fauna.

Setiap orang mempunyai tujuan wisata atau destinasi tersendiri kemana mereka akan berlibur atau berwisata. Ini adalah salah satu bukti bahwa kegiatan berwisata tetap berjalan yang membuat para setiap traveller bukan hanya sekedar melakukan aktivitas  berwisata tetapi juga secara keseluruhan harus di dapatkan baik mengenal, bertukar, berekspresi, serta bercengkrama dengan masyarakat maupun lingkungan. Dunia pariwisata adalah dunia yang luas yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat dilihat dari setiap kunjungan wisatawan setiap tahunnya yang semakin meninggkat.

Kekayaan alam dan budaya menjadi identitas baru untuk indonesia, bagaimana para wisatawan manca negara mengenal Indonesia dengan kekayaan alam yang berlimpah dan kaya akan budaya. Bukan hanya Bali, Lombok, Jogyakarta, Jakarta yang menjadi tujuan destinasi di Indonesia yang kaya akan kekayaan alam atau budaya. Bergerak dari Timur Maluku Utara siap memperlihatkan kepada dunia bahwa potensi pariwisata atau kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Maluku Utara jauh lebih indah dan kaya.

Terdiri dari 10 kabupaten di Provinsi Maluku uta2ra Kabupaten Hamahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Kabupaten Sula, Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Taliabu, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan. Di setiap daerah yang ada telah menyimpan kekayaan alam, surga - surga kecil yang menjadi sektor pariwisata unggulan yang bisa dikembangkan.

Potensi pariwisata di Maluku Utara yang masih alami adalah kunci bagaimana Maluku Utara harus mampu memanfaatkannya dengan sebaik – baiknya agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang. Dengan begitu konsep pariwisata yang dikembanagkan  nantinya harus mampu memberikan pemeliharaan dan pelestarian serta berdampak pada ekonomi dan sosial masyarakat.

Seperti yang diketahui, kebanggaan yang dirasakan untuk Maluku Utara masih terasa hingga saat ini, karena seperti yang telah di programkan oleh Pemerintah Pusat dengan terpilihnya Pulau Morotai yang masuk dalam salah satu dari 10 destinasi terbaru atau 10 bali baru menjadi tombak dan kesempatan emas untuk bisa mampu memperlihatkan kekayaan pariwisata, budaya dan sejarah kepada dunia.

Kesempatan ini tentunya bukan hanya dimanfaatkan oleh Pulau Morotai untuk mampu mengembangkan pembangunan, pertumbuhan ekonomi tetapi bisa di manfaatkan oleh daerah daerah lain atau Provinsi Maluku Utara untuk bisa mempromosikan destinasi - destinasi yang tak kalah menarik seperti yang dimiliki oleh Pulau Morotai.

Kepariwisataan Maluku Utara kini telah menjadi salah satu sektor unggulan dengan berbagai kegiatan - kegiatan kepariwisataan yang di lakukan oleh Pemerintah maupun masyarakat lokal yang tentunya tujuannya  menarik kunjungan wisatawan yang terus dilakukan. Potensi pawiwisata, alam, budaya dan sejarah telah menjadi warna - warni keberagaman Maluku Utara yang patut  tetap kita jaga kelestariannya apalagi dengan bentuknya yang masih alami dan memiliki keunikan tersendiri.

Hal ini bisa dilihat dan di explore di berbagai daerah di Provinsi Maluku Utara seperti Kabupaten Pulau Morotai (Pulau Dodola, Pulau Kolorai, Pulau Kokoya, Air Terjun Raja, Tanjung Gurango dan peninggalan – peningglan Sejarah Perang Dunia II). Bacan (Pulau Widi), Kota Ternate (Pantai Sulamadaha, Pantai Jikomalamo, Danau Tolire, Batu Anggus, Dan Wisata Sejarah Benteng Orange, Benteng Kastela, Benteng Kalumata. Kabupaten Halmahera Barat Loloda (Air Terjun Kastela, Mariporoco, Pulau Sosota).

Potensi pariwisata yang di miliki Maluku Utara patut untuk semua pihak - pihak yang terkait dalam pengembangan pariwisata harus satu paduh  dari pemerintah, pengusaha, stekholder, dan masyarakat agar bisa memajukan pariwsata Maluku Utara dengan di perkuatnya pelaku - pelaku pariwisata yang  menjadi sinergi yang kuat untuk bisa memajukan kepariwisataan di Maluku Utara.

Kelemahan yang menjadi ketertinggalan kepariwisataan di Maluku Utara dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu, aspek ragam potensi pariwisata, aksesbilitas, atraksi wisata, harga dan promosi. Hal ini perlu menjadi perhatian yang seharunya dan secepatnya bergerak untuk mengatasi serta melakukan perbaiakan kepariwisataan Maluku Utara.

Eksistensi pariwisata bukan hanya dipandang sebagai kegiatan berwisata atau liburan tetapi juga sebagai eksistensi yang memberikan dampak secara menyeluruh baik ekonomi, sosial, budaya maupun lingkungan yang tentunya setiap pengembangan pariwisata di Maluku Utara harus sejalan dengan konsep kepariwsataan dan kaidah hukum pariwisata.

Sehingga kepariwisataan di Maluku Utara dapat berjalan maksimal, konsisten dan berekelanjutan yang dapat membuka lapangan kerja yang di dukung dengan kapasitas SDM pariwisata yang produktivitas, terjaminnya keberlangsungan usaha pariwisata yang berwawasan lingkungan, sebagai agen pelestarian, serta sebagai media peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Maluku Utara. Dan sudah sepantasnya anugerah Tuhan yang telah memberikan, kekayaan alam yang sangat indah dan berlimpah di Maluku Utara dilindungi dan dilestariakan. Sehingga kedepan pariwisata maluku utara bisa berkembang baik dan maju.

Penulis adalah Mahasiswa Prodi D3 Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Satra dan Kebudayaan Universitas Khairun.

Komentar

Berita Terkini