-->
    |


Tuntut Pencabutan Skorsing, Aksi Berakhir Ricuh


TERNATE- Mahasiswa Teknik dan Hukum  hari ini (29/10) melakukan gerakan ekstra aksi di depan kampus Muhammadiyah hingga menimbulkan gesekan saling dorong antar masa aksi dan pihak Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

Dalam aksinya  mereka menuntut agar pihak kampus mencabut kembali rekomendasi skorsing yang di keluarkan oleh komdis  kepada beberapa Mahasiswa Teknik dan Hukum.

Menurut Sadam Safar, selaku Ketua BEM Fakultas Teknik menjelaskan bahwa dalam aksi ini ingin menegaskan kepada pihak kampus agar mengembalikan wewenang BEM dan HMJ yang sudah di bekukan oleh pihak Universitas, karena menurut mereka yang berhak menjalankan program kerja BEM.


Dia juga menembahkan mahasiswa yang di skorsing dari fakultas teknik itu 2 orang hukum 4 orang, target Skorsing yang diberikan oleh pihak kampus itu sifatnya jangka panjang, kurang lebih satu sampai dua smester dan sampai saat ini mereka sudah mengajak kepada Dekan untuk melakukan hearing tetapi tidak di tanggapi.

Olenya itu menjadi harapan saya, pihak Universitas harus membuka kran demokrasi seluas-luasnya karena menurut pengamatan saya bahwanya pihak Universitas  memihak terhadap organisasi lain seperti IMM, yang banyak mengambil peran serta leluasa dalam menjankan aktifitas organisasinya, ujarnya.

Sementara menurut Warek I, mengatakan bahwa hal ini baru berstatus rekomendasi yang di keluarkan pihak komisi disiplin mahasiswa, belum menjadi keputusan pimpinan Universitas. Persoalan sanksi karena mahasiswa telah melanggar apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama antar universitas.

Beliau menambahkan persoalan ini sudah disampaikan ke P2KK dan jika sudah, maka sudah selesai. Tidak ada lagi yang melaksanakan kegiatan di luar kampus, mahasiswa yang kena skorsing atas dasar aturan disiplin mahasiswa.



Sementara Agus Mawanda selaku Warek I menuturkan apabila situasi sudah kacau begini solusinya  adalah meminta pengamanan. Olehnya itu  ada dari pihak kepolisian yang turut partisipasi mengawal walaupun tadi pihak Kepolisian tidak di ijinkan oleh masa aksi untuk masuk kedalam halaman kampus.

Aksi yang di bangun oleh solidaritas mahasiswa ini tergabung dari beberapa fakultas dan elemen garakan lainnya, seorang orator wanita menyampaikan bahwa aksi hari ini meminta keadilan dari pihak Universitas Muhammadiyah Maluku utara, karena sanksi yang di berikan kepada beberapa teman kami itu tidak adil, olehnya itu hari ini kami menunggu hearing dari pihak rektor Universitas, tuturnya. (KS)
Komentar

Berita Terkini