-->
    |


Dua Bayi Penderita Gizi Buruk Masih Di Rawat Di RSUD Sula


SANANA-Dua bayi penderita gizi buruk mendapat perawatan di RSUD Kabupaten Kepulaun Sula. Kedua Bayi bernama Rafka Katili (5) bulan berasal desa Ona, dan Surahman Soamole (10) bulan dari desa Waiman.

Menurut Saina saat diwawancarai sejumlah awak media, Senin (18/03) anaknya berada di rumah sakit kurang lebih sudah 13 hari, namun kondisi tubuh Rafka belum juga membaik. Selain Rafka, ada juga Surahman, yang di rawat kurang lebih 2 bulan di rumah sakit.  Selama 2 bulan, Surahman di temani oleh ibunya bernama Rusna Soamole, kondisi Surahman hingga kini belum juga bisa sembuh atau normal seperti anak bayi lainnya.

Direktur (RSUD)dr. Ifan Sangadji mengatakan " jika ada seorang anak mengalami penderita gizi buruk seharusnya bukan saja pihak rumah sakit yang bisa membuat penanganan, mungkin saja bila ada komplikasi penyakit barulah rumah sakit menanganinya".

Untuk mencegah gizi buruk membutuhkan peran seluruh stakeholder, baik itu dari puskesmas terdekat maupun perangkat desa " banyak-banyaklah memberikan edukasi serta dibutuhkan peran Dinas Kesehatan untuk menguatkan peran penting di tubuh masyarakat itu sendiri. Karena bila pasien dirawat jalan, maka yang jelas puskesmas mempunyai peran yang sangat vital". Tuturnya.

Dengan adanya penderita gizi buruk seperti ini, maka perlu kiranya memerlukan uluran tangan dari pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, agar bisa dapat mengurangi angka penderita gizi buruk . Menurutnya, untuk biaya pengobatan anak penderita gizi buruk semuanya akan di tanggung oleh pemerintah daerah setempat. Ujar Ifan.

Sementara kata dokter anak, dr. Desmansyah, SPA, semenjak bertugas di rumah sakit mulai dari tahun 2012 hingga 2018, hampir setiap tahun selalu saja ada pasien Penderita Gizi Buruk. Jadi untuk data terkait jumlah anak penderita gizi buruk semuanya ada di Dinas Kesehatan. Dia juga belum bisa memastikan kondisi bayi yang saat ini lagi di rawatnya. Karena membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa jadi sampai dengan jangka waktu setahun baru kondisi bayi itu bisa normal kembali. Surahman dan Rafka, selain Gizi buruk di duga menderita infeksi paru-paru. Pungkasnya.

Faktor yang menyebabkan terjadi Gizi buruk, bukan saja dilihat dari aspek ekonomi, namun ada lagi faktor lain, misalnya peran orang tua, karena di kepulauan sula tidak bisa kita katakan bahwa di sula itu orang tidak dapat makan. Berbeda dengan daerah jawa, yang memang benar ada yang tidak dapat makan. Ucap Desmansyah.(KS)
Komentar

Berita Terkini