Bupati Kepsul Tinjau Lokasi Banjir
SANANA-Bencana banjir yang menimpa warga Desa Capalulu dan Desa Urifola, di Kecamatan Mangoli Tengah, kemarin, Minggu (09/06) mulai hari ini telah mendapat penanganan dan perhatian serius dari Pemda Kabupaten Kepulaun Sula (Kepsul).
Menurut warga Desa Capalulu, Sahrul Ipa kepada Reportmalut.com, mengatakan bahwa, peristiwa banjir sendiri diawali dengan hujan deras pada malam hari. Sehingga, sungai yang berada di belakang desa meluap dan masuk kerumah-rumah warga. Kondisi ini semakin parah karena drainase (got) yang di buat oleh pemerintah desa tidak mampu menampung debet air karena aliran air yang begitu kencang
Melihat kondisi ini, Bupati Kepulaun Sula, Hendrata Thes, bersama Sekda Umar Umabaihi, Asisten bidang pembangunan Arif Umasugi, serta sejumlah kadis diantaranya, Sekretaris Dinas PUPR, Maskur Soamole, Plt kadis BPBD, Haris Tukuboya dan Sekreteris Dinas Kesehatan Baharudin Sibela, Kadis Sosial Rifai Apin Masuki dan Camat Mangoli Tengah, Kades Capalulu, Kades Pjs Urifola dan Pjs Kades Mangoli mantau langsung lokasi bencana.
Setelah meninjau lokasi Banjir, Bupati Hendrta Thes, mengadakan rapat terbatas dengan masyarakat setempat dan meminta saran serta pendapat terkait dengan musibah banjir yang dilanda oleh mereka.
Dari hasil rapat tersebut, warga meminta kepada Pemda agar sungai yang menjadi sumber air meluap baik di Desa Capalulu, Urifola dan Mangoli untuk dinormalisasikan, hal ini di sampaikan oleh Humas dan Protokoler Pemda, Basiludin Labesi, melalui pesan Wats App, Senin(10/06)."
"Mulai hari ini, alat berat sudah dimobilisasi menuju areal banjir untuk melakukan normalisasi terutama di sungai. Selain itu, semua drainase yang tertutup pasir dan lumpur akan segera dibersihkan, "ujar Basiludin.
Bupati juga meminta kepada Pemerintah Desa maupun Kecamatan agar bisa mengarahkan alat berat untuk membuat saluran-saluran air secara teratur, sehingga air tidak meluap kemana-mana termasuk tidak meluap ke dalam desa." Ujarnya
Saya berharap kepada Babinkantibmas, dan Babinsa agar dapat melakukan sosialisasi kepada warga desa untuk mengurangi bahkan menghentikan penebangan kayu diareal bantaran kali. Dalam waktu dekat warga desa bersama kami pihak pemerintah daerah akan menanam pohon di semua bantaran kali supaya kedepan banjir bisa teratasi," ucap Bupati.
Sambil menunggu persiapan program jangka panjang dalam pembuatan talut maupun Bronjong. Tambah Bupati, langkah awal untuk mencegah banjir maka, terutama harus melakukan normalisasi kali, pembersihan semua drainase, penanaman pohon dan penambahan saluran air dengan menggunakan alat berat. Karena mengingat musim hujan masih akan terus terjadi hingga beberapa waktu kedepan.
Saya berharap, Kades di tiga desa ini dapat mengkaji ulang hasil Musyawarah Desa (Musdes) terkait dengan penggunaan dana desa dan harus lebih terbuka serta transparan dengan masyarakat yang sekiranya dapat membantu atau mengurangi potensi banjir di desanya masing-masing," tuturnya.(KS)