Gambar Ilustrasi |
Kedatangan Gajali ke Bawaslu itu untuk memenuhi panggilan klarifikasi dari Bawaslu atas laporannya terhadap Kepala Desa Kabau Pantai, Kecamatan Sulabesi Barat, Nasrudin Masuku dan Basir Makian sebagai kandidat bakal calon Wakil Bupati.
Kejadian bermula ketika Gajali sedang menunggu dipanggil ke dalam ruangan, tiba-tiba salah satu pemuda yang diduga pemilik akun datang menghampirinya dan menanyakan maksud Gajali menggunakan akun Facebooknya. Gajali kemudian menyampaikan alasannya, tetapi pemilik akun tetap bersikeras.
Adu mulut pun tak terhindarkan. Pemilik akun dan beberapa orang yang hadir di Bawaslu diduga merupakan pendukung salah satu Kandidat Calon Bupati, Basri Makian yang saat itu juga hadir memenuhi panggilan Bawaslu untuk memberikan klarifikas penggunaan rumah adat dalam pertemuan dengan masyarakat di Desa Kabau Pantai.
“Saya datang di Bawaslu ini karena diundang. Saya tidak tahu mereka yang datang banyak-banyak itu untuk apa. Tapi tiba-tiba mereka langsung menghampiri saya dan menanyakan macam-macam. Termasuk akun facebook yang saya gunakan sebagai alat bukti,” kata Gajali Fataruba saat ditemui di Kantor Bawaslu Kepsul, Rabu (12/2).
Gajali menceritakan, dirinya sudah merasa ada ketidakberesan ketika dihampiri oleh mereka. Apalagi ada salah satu orang dari massa tersebut berbicara dengan nada tinggi dan kasar kepadanya.
“Tadi ada satu orang yang ngotot sekali. Kalau dilihat dari gayanya, orang tersebut sepertinya ingin memukul saya. Tapi tangan mereka tidak berani meyentuh saya. Kan setiap orang punya hak untuk lapor ke Bawaslu, kenapa mereka harus kepanasan,” pungkasnya.
Dalam pantauan, kondisi di dalam Kantor Bawaslu sempat memanas sebelum salah satu Komisoner Bawaslu, Risman Buamona keluat dari ruanganya dan menyuruh masa tanpa diundang tersebut keluar dari kantor Bawaslu
“Kalau mereka datang baik-baik tanpa membuat keributan itu tidak apa-apa, " terang Risman. (KS)