-->
    |


Dewan Penasehat HPMD Nilai Kades Dofa dan DPMD Kepsul Gagal Eksekusi BLT-DD


SANANA, - Dewan Panasehat Himpunan Pelajar  Mahasiswa Dofa (HPMD) Fandi Lestaluhu, menilai Kepala Desa Dofa, Kecamatan Mangoli Barat, Kabupaten Kepulauan Sula(Kepsul), Abas Masuku,  gagal sebagai pemimpin. Buktinya, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Dofa belum juga tersalurkan. Padahal, berdasarkan regulasi mestinya BLT-DD tahap I sudah tersalurkan sejak April lalu hingga Juni 2020. 

"Ada apa dengan BLT-DD Dofa sehingga sampai saat Ini belum juga tersalur. Saya  menilai Kades Dofa tidak serius dalam mengurus BLT. Kan,kita semua tau bila BLT cepat di salurkan mungkin bisa membantu warga untuk memenuhi sedikit kebutuhan rumah tangganya di masa Pandemi Covid-19 seperti ini," ungkapnya. 

Olehnya itu, Kata Fandi, Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa(DPMD) Kepsul harus segera  menulusuri keganjalan penyaluran BLT-DD di Desa Dofa. Sudah begitu kata tambah Fandi, Kades tidak pernah memberikan kepastian terkait dengan pembagian BLT-DD kepada warga.

"Jadi, Kades dan Badan Permusyarawatan Desa tidak harus beralasan terjadi keterlambatan penyaluran BLT-DD disebabkan karena belum ada perampungan data yang akurat. Ini sudah 4 bulan waktu yang begitu lama, maka kalau boleh Kades dan BPD jangan alasan seperti itu lagi," cetus Fandi. 

Lanjutnya, Kades meninggalkan Desa Dofa dengan alasan ke Kabupaten untuk melakukan pengurusan pencairan, namun hingga kini hasilnya nihil. Olehnya itu, Fandi berharap DPMD Kepsul harus dapat mengambil langka tegas terhadap Kades. 

Selaku pemuda Dofa, Fandi menilai Kades gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Maka, DPMD Kepsul harus mengambil langka tegas untuk segera menyelesaikan keterlambatan Ini, karena ini adalah hak rakyat.

"Jangan-jangan DPMD dan Pemdes mencari keuntungan dari BLT-DD ini. Ingat, bantuan tersebut bukan untuk memperkaya kelompok maupun diri sendiri," tegas Fandi. 

Sementara Camat Kecamatan Mangoli Barat, Thomas Bulurditi menyampaikan, keterlambatan penyaluran BLT-DD itu karena pada 28 Mei lalu Pemerintah Desa (Pemdes) sempat melakukan musyawarah Desa Khusus sampai tiga kali pertemuan. Namun, belum ada saran dan pendapat dari masyarakat sehingga sempat terjadi skorsing sampai satu minggu sehingga membuat penyaluran BLT-DD terlambat. 

Thomas menambahkan, pada hari Senin kemarin dirinya sempat melakukan konfirmasi dengan Kades terkait urusan pencairan BLT, sebab sejauh ini desa-desa yang lain semua sudah tersalurkan, sementara untuk di Desa Dofa sampai sekarang belum juga tersalurkan. 

"Jadi saya sampaikan ke kades kalau boleh urusannya dipercepat, karena menjaga kemungkinan jangan sampai kita disalahkan, kemudian kades sampaikan nanti diupayakan agar secepatnya terselesaikan. Kemungkinan hari ini (kemarin, red) sudah selesai," cetus Thomas kepada media ini, Rabu (8/07). 
 
Sementara Kades Dofa saat hendak dikonfirmasi hingga berita ini di publis, nomornya tidak dapat dihubungi. (KS).
Komentar

Berita Terkini