-->
    |


Formapas Malut, Apa Motif Dibalik Pencaplokan Oleh PT IWIP?


Jakarta- Forum Mahasiswa Pasca Sarjana Maluku Utara Sejabodetabek (Formapas Malut)
mencermati  aksi demonstrasi Aliansi Masyarakat Wasile Selatan yang berlangsung pada hari Kamis, (2/7) di lokasi PT IWIP dan berlanjut Senin, (6/7) guna menuntut keadilan. 

Ketua Umum Formapas, Jaidi Abdul Gani, kepada media, Selasa (7/7) mengungkapkan, sesuai keterangan bahwa aksi protes masyarakat Wasile yang tergabung dalam aliansi masyarakat Wasile selatan, diduga ada keterlibatan langsung Camat Wasile Selatan dan beberapa pemerintah desa setempat yang melangsungkan pertemuan di Ternate. 

"Selain itu, ada unsur pihak ke 5 yaitu Dinas Pertambangan Maluku Utara yang patut dipertanyakan, pihak PT IWIP, PT Weda Bay Nikel, Pemdes dan Camat Wasile Selatan, yang kemudian menyerahkan tanah 120 hektar kepada pihak perusahan tanpa diketahui masyarakat dari 4 desa," Ungkap Jaidi

Dari regulasi izin pertambangan, Lanjut Jaidi, merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Malut, dalam hal ini Dinas Pertambangan. Sehingga, patut dipertanyakan ada apa dengan pencaplokan oleh PT. IWIP hingga ke wilayah Halmahera Timur

Jaidi berharap, aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat dapat di dengar oleh  Dinas pertambangan Malut dan Pemda Haltim agar dapat menyelesaikan tuntutan masyarakat Wasile Selatan. Sebab, bila tidak diselesaikan maka bisa menimbulkan konflik.

"Kami berharap aksi protes masyarakat tidak bisa di sepelehkan oleh Pemda  Haltim dan DPRD Haltim. Sebab ini menyangkut dua wilayah normatif Halteng dan Haltim. Langka yang paling tepat ialah segera menghentikan aktivitas pertambangan yang masuk di wilayah Haltim" Ujarnya. 

Selain itu, Jaidi menyarankan agar Pemda Haltim dan DPRD secepatnya membentuk tim investigasi aktifitas pencaplokan yang dilakukan PT IWIP dan PT Weda Bay Nikel. Sehingga dapat diketahui, apakah ada unsur kesengajaan atau keterlibatan langsung dinas terkait di Provinsi Malut.

" Perlu di bentuk tim investigasi agar dapat melakukan investigasi terhadap masalah ini. Apakah ada unsur kesengajaan untuk meraup keuntungan di balik pencaplokan, ataukah ada orang-orang khusus yang terlibat di dalamnya," Tutupnya. (Fy)
Komentar

Berita Terkini