-->
    |

Desa Fukweu dan Sejuta Potensi


Fajar menyonsong, tanda kehidupan di mulai. Setiap pagi pula, harapan membumbung; kesehatan, kenikmatan dan rejeki begitu menjulang. Bagi warga desa baik tua, muda, nelayan dan petani, kehidupan adalah rahmat yang di jalani penuh iklas. 

Tanah dan laut adalah kekayaan hakiki yang termaktub dalam modal sosial warga desa. Ke laut mereka akan menjaring ikan-ikan, ke gunung mereka akan memanen hasil kebun. 

Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), nama desa ini. Desa yang sudah begitu tersohor. Apalagi jika menyebut Pulau Kucing. Salah satu pulau parawisata yang memberikan sumbangsi pada warga dan daerah. 

Keunggulan Desa Fukweu selain parawisata juga di lengkapi dengan keunggulan di sektor rill yakni komoditas pertanian ; cengkih, pala dan Jambu Mente. Di bidang perikanan ada rumput laut.

Tak kalah menarik ialah terdapat satu jenis ikan yang tak di temukan di desa pesisir di Kabupaten Kepulauan Sula, warga setempat menamakan  ikan tersebut 'Kena Tukareg'.

***

Fajar menyongsong, saat reportmalut.com menyambangi desa ini. Suasana begitu ramai sejauh mata memandang. Di jalan desa, warga yang mayoritas ibu-ibu menggelar terpal, tikar, dan karung. Mereka sedang menjemur hasil panen, cengkih dan rumput laut.

Tangan para ibu-ibu berdaster ini cukup cekatan. Karung berisi cengkih dan rumput laut di ratakan dalam sekejap. Tak menunggu lama, mereka berpacu dengan ketinggian matahari.

Sedangkan para pria, dengan langkah tegap menuju kebun. Berbekal parang dan 'Palopa', kantong yang terbuat dari karung beras untuk memetik buah cengkih. Yap, desa Fukweu sedang musim panen.

Panen berarti berkah bagi warga bahkan, anak-anak di desa ini. Anak-anak di sini tak perlu repot-repot meminta jajan ke orang tua. Mereka punya uang sendiri dari hasil memanen cengkih.

"Kalau musim cengkih begini, torang (kami red) punya anak-anak jarang minta uang jajan karena mereka juga punya uang sendiri dari hasil panen cengkih," ungkap warga

Harga cengkih di Desa Fukweu sendiri belum cukup tinggi. Di pedagang pengumpul cengkih belum kering dibanderol dengan harga harga Rp 2500-3000/cupa. Sedangkan, pengumpul di kota Sanana membeli dengan harga Rp 55000/Kg. 

Meski harga cengkih belum tinggi, Petani di Desa Fukweu tak patah semangat. Panen tetap dilakukan. Warga sendiri tak ingin hasil keringat mereka gugur dengan begitu saja.

" Kami tetap panen cengkih biar harga turun. sebab, ini adalah hasil keringat kami yang tertumpah di masa lalu," tandas Lani.

Selain cengkih, warga Fukweu juga sering memanen rumput laut yang di budidayakan sejak lama. Bahkan, sejumlah warga menaruh harapan agar sekali panen rumput laut bisa membuahkan hasil yang memuaskan.

Zainal Umasangadji, warga di Desa Fukweu merupakan salah salah satu dari sekian warga yang membudidayakan rumput laut. Pria 40 tahun yang memikiki keterbatasan fisik ini bisa meraup penghasilan hingga jutaan rupiah.

Walaupun penghasilan dari rumput laut begitu besar namun bukan berarti tak ada kendala. Salah satunya masalah dukungan pemasaran yakni transportasi laut.

Zainal sendiri berharap agar pemerintah khususnya bidang kelautan agar bisa membantu  memfasilitasi transportasi laut sehingga dia dan lainya tidak repot-repot menggunakan transportasi manual seperti menggunakan sampan.

" Saya berharap ada pihak pemerintah yang bisa menolong saya untuk memberi bantuan berupa fiber sekalian dengan mesinnya. Sehingga tidak repot dalam mendistribusikan hasil panen rumput" harapnya. 

Harga rumput laut  sendiri saat ini di Desa Fukweu dibanderol  dengan harga Rp 15000/Kg untuk rumput laut kering. 

Sementara, salah satu kendala dalam budidaya rumput laut ialah serangan hama. Sehingga menurut Zainal jika tak diserang hama maka ia bisa memanen hingga ratusan kilogram. 

Desa Fukweu memiliki kekayaan laut dan darat yang melimpah. Namun kesejateraan masih timpang. Berbagai problem hulu sampai hilir begitu terasa sehingga masih terdapat disparitas yang mengangah. Olehnya itu, perhatian pemerintah dan dukungan serta sokongan banyak pihak sangat di butuhkan.(KS).

Komentar

Berita Terkini