Konferensi Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW - LMND ) Maluku Utara |
Tidore, Dalam rangka Menyambut Konferensi Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW - LMND ) Maluku Utara, Ketua presidium Alumni LMND Tidore dan SULUH Perempuan Maluku Utara mengatakan hal penting dengan mendorong kepemimpinan selanjutnya harus benar-benar anti penindasan.
Hal ini dijelaskan Ketua Presidium Alumni LMND Kota Tidore Nursaevha A. Kader Saat dihubungi Via Telepon. Menjelang Pemilihan Ketua LMND Wilayah Maluku Utara pada Konferensi Wilayah yang di gelar pada tanggal 5-7 november 2021, dirinya berharap kepemimpinan yang dihasilkan harus benar-benar paham akar dari pada persoalan penindasan.
"Konferensi LMND Maluku Utara Tahun ini harus benar-benar paham tentang akar persoalan penindasan" Jelas Nursaevha.
Di Kondisi Kader LMND Maluku Utara saat ini lanjut Eva, masih belum mampu memahami akar dari pada persoalan penindasan, sehingga kedepan harus benar- benar serius lagi dalam mengemban amanah rakyat .
"Untuk Kawan-kawan itu belum masif memahami persoalan penindasan ini, terlebih kepada perempuan, kedepan itu lebih seriuslah mengemban amanah Rakyat" lanjut Eva.
Eva Juga Berharap, kepemimpinan selanjutnya dalam mengambil kebijakan terkait dengan Pelaku Kekerasan utamanya terhadap perempuan agar lebih tegas.
Konferensi Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW - LMND ) Maluku Utara |
"Kadang juga Oknum-oknum Organisasi Itu adalah pelaku kekerasan, jadi saya harap kedepan itu harus lebih tegas utamanya kekerasan terhadap perempuan" tegas Eva.
Terpisah, Nitha Jengel Ketua Wilayah Suluh Perempuan Maluku Utara saat dihubungi via Telepon juga mengapresiasi Konferensi Wilayah LMND Maluku Utara .
" Selamat Bermusyawarah buat Kawan- kawan seperjuangan LMND Maluku Utara, semoga sukses dan menghasilkan kepemimpinan yang terbaik nantinya" ungkap Nitha
Sebagai Organisasi keperempuanan, Nitha juga berharap dalam konferensi LMND Maluku Utara, sebagai Organisasi Sekawan dia berharap kepemimpinan yang dihasilkan merupakan pemimpin yang anti penindasan utamanya kekerasan terhadap kaum perempuan.
" Saya berharap kepemimpinan yang di hasilkan pada konferensi kali ini benar-benar anti terhadap penindasan terutama kekerasan terhadap kaum perempuan, harap Nitha. (All)*