-->
    |



Gegara Cacian, Ketua BPD Poliskan Ketua Pemuda Desa Nahi Kepsul


SANANA,Reportmalut.com – Ketua Pemuda Desa Nahi, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ardi Umafagur dan rekannya, Maken dipolisikan oleh Ketua BPD Nahi, Sumarti Umagafur.

Laporan tersebut buntut cacian yang dilontarkan ketua pemuda serta rekannya kepada Ketua BPD. Keduanya ditenggarai dibawah pengaruh Miras

Sumarti mengatakan, kejadian terjadi pada Kamis, (22/6/2023) malam. Saat itu dirinya duduk di depan rumah. Tiba-tiba ketua pemuda dan rekannya itu datang dalam keadaan mabuk dan langsung mengancam dan memaki-maki dirinya.

Selain mengancam dan memaki, ketua pemuda menuduh dirinya bersama kades telah memakan atau menyelewengkan anggran desa mulai tahun 2021 sampai 2023.

Tidak hanya itu, lanjutnya, Ketua Pemuda juga memaki-maki orang tuanya sembari mengatakan Ketua BPD, Bendahara dan Kepala Desa telah meruoakan kelompok maksiat.

"Padahal, saya tidak tahu makan uang apa. Mereka juga bilang saya tanda tangan kertas kosong sehingga anggaran desa 2023 bisa dicairkan. Padahal saya tidak tahu tanda tangan kertas kosong apa," kata Sumarti kepada awak media, usai keluar dari ruang SPKT Polres Kepulauan Sula, Sabtu (23/6/2023).

Dia menegaskan, jika ketua pemuda merasa tidak puas terhadap kinerjanya di desa terkait dengan anggaran, segera melaporkan ke DPMD atau Ispektorat Kepulauan Sula.

"Kan semua ada prosedurnya, bukan saat mabuk baru kemudian datang mengancam dan maki-maki saya di depan rumah saya," jelasnya.

Tidak terima dengan hal itu, Sumarti langsung melaporkan hal tersebut ke SPKT Polres Kepulauan Sula, Jumat (23/6/2023) untuk di proses.

"Masalah ini tetap saya proses. Karena mereka itu tidak akan pernah berubah kalau hanya diselesaikan dengan kata maaf," tegasnya.

Sementara kuasa hukum korban, Kuswandi Buamona menyatakan, selaku kuasa hukum dari Ketua BPD, ia tetap mengikuti kemaun kliennya untuk kasus ini diproses secara hukum.

"Soal alasan ketua pemuda bahwa hal itu dilakukan karena menyangkut dengan anggaran,  bukan caranya seperti itu. Bukan datang di malam hari dalam keadaan mabuk baru kemudian mengancam dan maki-maki ketua BPD. Masa ketua pemuda seperti itu," ujar Wandi.

Menurutnya, ketua pemuda seharusnya memberi contoh yang baik bagi pemuda di desa. Bukan mabuk baru kemudian sok-sok jagoan.

"Sudah begitu, pasca dari kejadian itu, Ketua Pemuda dan rekannya itu tidak ada itikad baik untuk meminta maaf. Padahal ini menyangkut dengan harga diri seseorang. Bahkan pada saat mediasi tadi juga tidak ada permohonan maaf dari Ketua Pemuda dan rekannya. Jadi masalah ini tetap kita tindaklanjuti," pungkasnya (NOAH)

Komentar

Berita Terkini