-->
    |



Kontroversi Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Fatkauyon: Tudingan Korupsi Menggema


Sanana,Reportmalut.com- Proyek pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Fatkauyon, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), menuai sorotan publik utamanya masyarakat Desa Fatkauyon. 

Yusril Faayai, salah satu warga desa Fatkauyon  kepada media mengatakan, dirinya menyayangkan pembangunan masjid yang seakan tak menunjukan progres nyata dan menilai adanya masalah yang perlu diungkap.

Apalagi, Lanjut Yusril, proyek tersebut justru dimanfaatkan beberapa pihak. Di mana salah satu anggota Dewan Perwailan Rakyat  Provinsi Dapil Ternate Halbar berinisial MS, memasukan proyek tersebut sebagai lingkup Pokernya. 

"Ini keliru. Setau saya, MS itu dapil Ternate -Halbar. Kenapa memasukan proyek pembangunan masjid ini ke dalam Pokernya. Perlu dipertanyakan khususnya kepada Kabag Kesra Malut, sebenarnya ada apa?" Tegasnya.

Yusril mengungkapkan keraguan atas integritas proyek ini, lantatan menyoroti keterlibatan MS, yang diketahuinya sebagai anggota Dewan dari dapil satu Ternate Halbar. Ketidaksesuaian ini memicu pertanyaan penting terkait penempatan proyek dan kejelasan proses tender.

Pertanyaan lebih lanjut diajukan kepada Kabag Kesra Propinsi Maluku Utara, yang menurut Faayai, diduga membangun dinasti berokrasi di Biro Kesra. 

Yusril menduga, pemenang tender Masjid Nurul Huda adalah keluarga dekat Kabag Kesra, sehingga menciptakan kekhawatiran akan nepotisme dalam pemberian proyek.

"Masyarakat Desa Fatkauyon yang menginginkan pembangunan masjid sesuai harapan mereka merasa kecewa," Ungkapnya.

" Proyek senilai Rp.863.524.350.19, yang dikerjakan oleh kontraktor CV. Zakias Jaya Mandir dengan nomor kontrak 032/KONTRAK/FISIK/KESRA-MU/APBD/2022, hanya mencapai struktur atau rangka masjid per tanggal 15 Agustus 2022," bebernya.

Atas dasar itu, Yusril menilai proyek ini  terindikasi ada tindak korupsi. Di mana kontraktor tak menyelesaikan pekerjaan padahal dengan anggaran yang cukup besar 

"Saya mendesak Polda Maluku Utara untuk menyelidiki dugaan korupsi ini. Sebab diduga terkait erat dengan Biro Kesra Propinsi Maluku Utara" pintanya. (*)

Komentar

Berita Terkini