AMBON, Reportmalut.com - Ketegangan memuncak di tubuh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ambon menyusul pelantikan kepemimpinan baru yang dinilai kontroversial oleh Komisariat Pattimura. Komisariat tertua di Maluku ini secara tegas menolak hasil pelantikan yang dilakukan secara tertutup dan menuding Pengurus Besar (PB) PMII tidak bertindak tegas atas dugaan pelanggaran prosedur.
"Kami menilai PB PMII, khususnya Ketua Umum Gus M. Shofiyullah Cokro dan Sekjen M. Irkham Tamrin, tidak bersikap rasional dan tegas. Mereka membiarkan proses yang merugikan marwah organisasi," tegas Ketua Komisariat PMII Pattimura, Rifaldi Panigfat, dalam keterangan persnya, pada Rabu,(28/5/2025)
Ia menjelaskan bahwa, Permasalahan bermula dari proses Konferensi Cabang (Konvercab) ke-XXV PC PMII Ambon pada Juli 2024 lalu yang dinilai tidak transparan.
"Pleno II tidak menghasilkan informasi lanjutan, tiba-tiba ada SK dari Ketum Abe, dan pelantikan pun dilakukan secara tertutup di sebuah penginapan," ungkap Rifaldi.
Ia menambahkan bahwa pelantikan yang dihadiri oleh Adhy Gunaldy Kelrey (Bidang PB PMII) dan Muhammad Farno dilakukan dengan instruksi agar semua peserta mematikan data seluler mereka.
Ia juga menyoroti peran Adhy Gunaldy Kelrey yang diduga terlibat dalam konflik internal PC PMII Ambon. "Beliau justru hadir dalam pelantikan yang penuh polemik ini. Ini jelas menunjukkan ketidaktegasan PB PMII,"tamabanya.
Lebih lanjut mengatakan bahwa Ketidakpuasan ini berujung pada penolakan hasil pelantikan oleh Komisariat Pattimura yang terdiri dari delapan rayon: Fisip, Hukum, FKIP, Teknik, FEBIS, SainsTek, FPIK, dan Pertanian.
"Sebagai komisariat tertua, kami menjunjung tinggi aturan organisasi. Proses ini tidak bisa diterima," tegasnya.
"Komisariat Pattimua juga telah mengajukan beberapa tuntutan kepada PB PMII, antara lain: peninjauan kembali proses pelantikan PC PMII Ambon, pelaksanaan Konfercab ulang sesuai AD/ART dan PO PMII, penunjukan karateker yang netral, dan evaluasi kinerja PKC PMII Maluku. Mereka juga meminta agar Adhy Gunaldy Kelrey tidak terlibat dalam proses penyelesaian konflik ini.,"pungkasnya.
"Kami berharap PB PMII melibatkan kader terbaik Maluku yang tidak terlibat konflik untuk menjadi karateker. Ini demi meminimalisir konflik dan mengembalikan marwah PMII," tutupnya.