Program ini merupakan inisiatif Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah.
Kegiatan melibatkan fasilitator gizi, kader, serta keluarga berisiko stunting. Fokus utamanya adalah edukasi dan praktik langsung pengolahan makanan bergizi seimbang, dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga yang memiliki balita berisiko stunting.
Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan, dan Pergerakan DP2KBP3A Haltim Majidah Fabanyo, yang mewakili Kepala Dinas, menegaskan pentingnya keterlibatan keluarga dalam pencegahan stunting, sebab masa depan daerah ini ada pada generasi anak muda
"Anak-anak Halmahera Timur adalah investasi masa depan, maka perlu penanganan dari dini untuk mencegah stunting, karena stunting bukan masalah sepele,” ujar Majidah.
Ia menambahkan, melalui DASHAT, masyarakat tidak sekadar menerima makanan tambahan, melainkan juga diberdayakan untuk memanfaatkan bahan pangan lokal seperti ikan, sagu, sayuran, dan hasil kebun agar menjadi hidangan sehat dan lezat.
Program ini dipandu narasumber gizi di masing-masing kecamatan dengan materi seputar konsep "Isi Piringku", porsi makan ideal, pentingnya sanitasi, dan pola hidup bersih. Peserta juga diajak mempraktikkan langsung pengolahan menu sehat.
DP2KBP3A Haltim berharap para kader dan peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diharapkan bisa ditularkan kepada keluarga lain sehingga setiap kampung mampu mengelola Dapur Sehat secara mandiri.
Program DASHAT diyakini menjadi strategi nyata dalam mempercepat penurunan angka stunting serta mewujudkan generasi emas Halmahera Timur yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.