Ternate, 30 Oktober 2025 – Tim Bumi Kreatif Institut Bank Indonesia (BI) Pusat melaksanakan kegiatan pendampingan dan monitoring terhadap Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Dapur Mama Emmy di Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Rabu hingga Kamis (29–30/10/2025), bertempat di kediaman Ketua Kelompok Dapur Mama Emmy, Perumahan Griya Ngade Indah.
Dalam kegiatan tersebut, tim melakukan wawancara dan pengisian kuesioner bersama Ketua serta anggota kelompok. Pembahasan mencakup pendapatan usaha bulanan, kendala produksi, hingga pencatatan dan pemisahan keuangan antara dana usaha dan pribadi. Data yang diperoleh akan menjadi dasar dalam perbaikan manajemen keuangan serta pengembangan usaha yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Selain itu, tim juga melakukan pengambilan video dokumenter yang menampilkan aktivitas usaha Dapur Mama Emmy dari berbagai perspektif, mulai dari produksi kuliner hingga sektor usaha lainnya seperti rental motor, kios, dan penjualan pakaian. Dokumentasi ini bertujuan memperkenalkan potensi kelompok sebagai model pemberdayaan ekonomi berbasis perempuan.
Kelompok Dapur Mama Emmy merupakan salah satu dari 403 kelompok UPPKA di Provinsi Maluku Utara yang terdaftar di SIGA. Tahun 2025 ini, Bank Indonesia menetapkan dua kelompok UPPKA sebagai sasaran program pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok, masing-masing dari Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Dapur Mama Emmy dipercaya mewakili Maluku Utara dalam program tersebut.
Didirikan pada 20 Januari 2025, kelompok ini beranggotakan para perempuan tangguh yang mengelola berbagai usaha rumahan dengan semangat kemandirian dan kebersamaan. Sebagian besar anggotanya merupakan pelaku usaha kecil dan informal yang kini tengah didorong menuju legalitas dan kemandirian finansial.
|  | 
| Salah satu produk unggulan Dapur Mama Emmy adalah Sambal Roa yang kini menjadi ikon kuliner lokal kebanggaan daerah. (Foto bersama) | 
Sebagai bagian dari program pemberdayaan, kelompok ini akan menjalani pendampingan intensif selama enam bulan, meliputi pelatihan pencatatan keuangan, manajemen usaha, serta akses ke lembaga keuangan formal seperti bank dan koperasi. Melalui program ini, kelompok diharapkan dapat memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk memperkuat legalitas serta memperluas akses permodalan.
Salah satu produk unggulan Dapur Mama Emmy adalah Sambal Roa yang kini menjadi ikon kuliner lokal kebanggaan daerah. Selain itu, kelompok ini juga mengembangkan produk roti, aneka kue, serta usaha jasa dan perdagangan lainnya. Inovasi tersebut diharapkan dapat memperluas pasar sekaligus meningkatkan pendapatan anggota kelompok.
Dengan semangat kolaborasi dan kerja keras, Dapur Mama Emmy terus berupaya memperkuat posisi usaha mereka agar mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Melalui pendampingan ini, para anggota diharapkan semakin terampil dalam mengelola usaha, memanfaatkan peluang pasar, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitasnya.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Bumi Kreatif Institut Bank Indonesia Pusat yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di sektor usaha mikro dan kecil. Dapur Mama Emmy diharapkan menjadi contoh sukses pengembangan usaha berbasis komunitas yang tumbuh, berdaya, dan memberi dampak positif secara berkelanjutan bagi perekonomian daerah.
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
