Aksi Berakhir Ricu Setelah Massa Menyandera Mobil Dinas Milik Thamrin Marsaoly
Ternate- Aksi berakhir ricuh akibat Masa aksi dari koalisi perjuangan rakyat (KOPRA) menyandra satu mobil dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo) kota ternate, milik Thamrin Marsaoly di seputaran taman landmark. Senin (10/12).
Koalisi perjuangan rakyat(KOPRA) kembali bersuara mendesak Pemerintah Provinsi Malut segera menindaklanjuti tuntutan menaikan harga kopra. Gerakan pada tanggal 10 desember yang di gelar siang tadi bertepatan dengan hari HAM sedunia.
Unjuk rasa jilid 5 merupakan aksi pelampiasan kekecewaan terhadap pemerintah Provinsi Malut. Karena menurut salah seorang kordinator lapangan " mereka sudah bosan untuk menunggu janji pemerintah menaikan harga kopra. Karena sempai detik ini pun sama sekali tidak ada reaksi pemerintah dalam mengantisipasi anjloknya harga kopra di Malut.
Unjuk rasa yang di lakukan Koalisi perjuangan rakyat semula berjalan dengan lancar, meskipun adanya pembakaran ban bekas dan di adakan tarian cakalele di depan kantor walikota. Akibat tarian itu sebagian masa aksi menjadi kerasukan saat mendengar musik cakalele yang di putar dari atas sound system.
Situasi berubah di saat masa aksi menahan salah satu mobil dinas Kominfo Kota Ternate di sekitar taman landmark. Sehingga dari situlah masa aksi dan pihak keamanan terjadi saling dorong dan tiba-tiba terjadi pelemperan batu dari arah utara.
Menurut Waka polres Ternate, Kompol Jufri Dukomalamo, awalnya mereka sendiri yang memancing dan melakukan pelemparan batu ke arah petugas kepolisian. Kemudian kita sudah menginformasikan kepada mereka agar melakukan aksi dengan baik. Kami juga mengarahkan mereka agar tidak menganggu aktifitas masyarakat yang lain, sebagai mana kita ketahui bahwa di seputaran taman landmark adalah pusat aktifitas masyarakat" lanjut Wakapolres.
Mereka juga hendak ingin merusak atau menyandra salah satu mobil dinas milik Kominfo Kota Ternate. Olenya itu kita ingin melerai, ternyata mereka menghujani kita dengan batu, bahkan kena mobil truk yang masa aksi gunakan Ungkapnya.
Kemudian kepolisian membubarkan masa dengan menggunakan watercanon tapi batu terus melambung ke arah kepolisian makanya kami menembak gas air mata ke arah masa aksi dan menurut wakapolres belum tahu berapa jumlah masa aksi yang ditahan, ungkapnya.
Menurut waka polres, Personil gabungan dari Polda dan Polres yang di siagakan sebanyak 350 personil.
untuk masa aksi sendiri, Wakapolres belum memastikan adanya kekerasan yang di lakukan oleh oknum kepolisian. Waka polres juga mengatakan bahwa apabila benar ada tindakan kekerasan dari pihak kepolisian maka dia selaku Wakapolres meminta maaf dan hal itu terjadi akibat situasilah yang seperti itu.
Dirinya pun melanjutkan bahwa "Surat izin masa aksi pada tanggal 10 desember bertempat di taman landmark. Tapi apabila aksi mereka tindak di indahkan oleh pemerintah Prov Malut dan DPR prov. Malut, maka mereka akan melakukan aksi di Sofifi dan rencananya mereka akan menduduki kantor gubernur, Itu informasi yang kami dapatkan. ungkap wakapolres.
Dalam kejadian ini satu buah mobil truk yang di gunakan masa aksi di tahan. Karena mobil tersebut yang menjadi pememicu ricuh dikarenakan seorang orator memanaskan masa aksi. Tutur Wakapolres. (Ks)