-->
    |

Mengenal Tradisi "Batei Jaha


Oleh : Yazhar Asis

Desa Mateketen, yang merupakan kepulauan Makian Halmahera Barat menyimpan berbagai keunikan budaya yang sudah turun temurub dilakukan. Budaya kekeluargaan yang begitu berharga
Selain togal yang terkenal dengan irisan Fiol dan gebukan rebana, berbagai budaya kekeluargaan masih dipertahankan sampai saat ini, salah satunya ialah "Batei Jaha".

Begitulah sebutan untuk warga setempat. Salah satu tradisi masyarakat makian luar yang dipraktekan turun - temurun.

Tradisi Batei jaha di laksanakan pada saat-saat tertentu dan tidak di lakukan pada hari-hari biasa. Kegiatan batei jaha ini adalah biasanya dilakukan oleh para  oleh ibu-ibu rumah tangga yang berkumpul di satu tempat pada saat di mana ketika dilakukannya Dina (hajatan) orang yang telah meninggal.

Dalam prakteknya, batei jaha merupakan skill  dan tidak pernah di ajarkan di sekolah.bagi mereka, selain tradisi, batei jaha adalah kerjainan, kelihatan dan kecekatan yang di pelajari secara turun-temurun dari para leluhur.

Bagi yang belum terbiasa, sudah bisa langsung membuatnya disaat praktek, karena biasanya dalam melakukan praktek ini, mereka berkumpul dalam kelompok besar dan  saling mengajarkan secara sukarela.

Dalam praktek batei jaha, ada alat dan bahannya yang di perlukan, misalnya daun kelapa muda yang masih berwarna kuning, dan sebuah pisau.


Dalam batei jaha pelaksanaannya hampir sama dengan cara membuat ketupat lebaran hanya berbeda bentuk. Jika ketupat lebaran bentuknya seperti segitiga maka betai jaha bentuknya memanjang dan di sajikan untuk pengajian. Dalam budaya pembuatan batei jaha itu sendiri, ibu-ibu rumah tangga di undang sekitar 3-4 kampung tetangga sebelah untuk datang berpartisipasi. Bukan hanya itu saja bagi ibu-ibu rumah tangga, kegiatan ini juga merupakan sarana untuk saling bersilaturahmi antara sesama ibu-ibu yang berada di kecamatan Makian Barat.

Dalam pusaran globalisasi revolusi industri 4.0 saat ini, tradisi-tradisi lokal seakan hilang di geser dengan paham ketundukan pada hal-hal yang bersifat instan. Tidak menutup kemungkinan generasi-generasi saat ini akan kehilangan inovasi untuk terus menjaga tradisi lokal seperti batei jaha.

Maka, sebagai generasi muda patut kirannya kita dapat mengambil pelajaran kebersamaan yang terbangun di antara sesama masyarakat, sebagaimana tergambarkan pada saat kegiatan batei jaha tersebut.

Semoga lewat batei jaha kebersamaan terus selalu terjaga demi masa depan bersama.

Komentar

Berita Terkini