-->
    |


PUISI | MANUSIA MERDEKA


Oleh Ajid Tidore

Selama seratus satu tokoh, seratus satu
malam, semua mengarah pada sebuah
pandangan dunia dapat diselamatkan
oleh generasi yang bernafaskan pendidikan.

Kehadiran kata "aku tidak tahu" merupakan bangunan-bangunan baru dalam tingkat pikiran, kini tidak melambangkan peraduan musim dan suhu yang baik bagi generasi untuk membuka surganya pengetahuan yang dapat dicicipi kembali oleh seratus satu wajah generasi, yang dapat dipercaya kemudian, dalam sebuah hari yang bermalamkan senyum dan bulan yang mengikuti jejak matahari pagi.

Perkembangan kehidupan menghasilkan
hamburan peristiwa heroik dan gejolak
peradaban manusia yang kadang darah
saudaranya sebagai keindahan, derita
sebagai kabar gembira, kematian sebagai
rahmat. Untuk alternatif dibutuhkan hati
manusia yang hadir sebagai cahaya pelita
dalam bingkai pendidikan untuk dasar
yang dapat memperbaiki pandangan dan
perkembangan manusia yang seutuhnya.

Maha manusia (Guru) adalah posisi penting dari segala posisi " Apa Yang
Harus Dilakukan", memberi pengetahuan intelektual, kebudayaan akal sejati, rasa ingin tau, semuanya harus tercurah
sebagai jaminan kehidupan dan bangkitya
keselamatan pikiran yang hidup merdeka.

Lirikan coretan sejarah kita mengakui
bukti keunikan blatung yang hidup di
sebuah geografi hingga mendewasakan
keraguan bagi kemajuan pengetahuan
untuk menghasilkan makanan bagi si
pemakan dengan anggotakan menu yang
menarik dan cukup menambah suasana
serta baik mendampingi keunikan kaki
dan tangan, kepala dan perut yang sulit
ditentukan.

Keunikan pertama, mewakili kekayaan
(Materi) dengan kebebasan secara lansng
terdaftar dalam ilmu bedah belah atas
kelompok yang dinamakan para medis
dalam infus ritual-ritual populasi raksasa
dengan anggota bebas tidak terbatas
demi agungan pamor kemanusiaan.

Keunikan kedua, diduduki manusia-
manusia (Partitur) yang hadir karakter
tertentu ditugaskan sebagai peneliti tulen
dan senantiasa merawat keindahan
konstruksi gedung-gedung yang dihuni
kaum picik dambaan dalam berkelaborasi dengan alam kekuasaan sebagai lingkungan atmosfer yang ampuh dalam sistem tambah. Bukan kurang apalagi bagi satu, membuat kehidupan menjadi mudah tidak diragukan lagi pendorong utama kokohnya sebuah imperium.

Keunikan ketiga adalah
kesaksian kaum Helots (Budak) yang
merupakan rendah terakhir dari kehidupan dalam ketertinggalan, ditugaskan pemuas kebutuhan semata bagi para dewa-dewa berkepala manusia.
Komentar

Berita Terkini