SANANA-Peristiwa longsor dan ambruknya jembatan beberapa waktu lalu di jalan Waitinagoi-Wailoba, Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) sampai hari ini belum ada penanganan serius dari Pemda dan Kontraktor.
Ketua umum Ikatan Pelajar Pemuda Desa Wailoba (IPPM-Wailoba) Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Ari Wahyudin Suleman, menilai Pemda dan kontraktor merasa tidak terjadi apa-apa disana. Padahal, seluruh warga sudah mengeluh dengan kondisi jalan yang bertambah parah.
Ari, mendesak kepada Kontraktor PT. Amarta Maha Karya, segera menyelesaikan permasalahan longsor yang ada. Apalagi jalan ini merupakan satu-satunya akses darat yang dilalui oleh masyarakat. "Kalau jalan tidak segera di perbaiki maka warga Wailoba harus ikut jalan mana lagi" tanya Ari.
Sambungnya, dirinya, tak tahan melihat kondisi warga Desa Wailoba yang hendak melintasi jalan harus terlunta-lunta dengan bermandikan lumpur dari sisa material longsor yang tertimbun di tangah jalan.
"Sekian tahun warga Wailoba dijauhkan dari segala akses, baik itu komunikasi maupun yang lainnya. Maka, sudah cukup, biarkanlah warga Wailoba menikmati serta menghirup wanginya sebuah Kabupaten," katanya kepada awak media, Senin(17/06).
Ari meminta kepada Dinas PU dalam hal ini Bina Marga, sekaligus Pemda maupun DPRD Kepsul yang membidangi pembangunan yakni komisi III agar segera menseriusi dan mengawal proses pembangunan jalan dan mendorong pihak yang bertanggung jawab agar segera memperbaiki jalan yang terkena longsor sehingga masyarakat dapat beraktifitas dengan baik.
Berdasarkan amatan Reportmalut.com di lokasi, jalan yang dibuat sejak Tahun 2018 oleh PT. Amarta Mahakarya dengan biaya Rp. 11,5 Milyar ini seharusnya sudah selesai di kerjakan. Karena, separuh badan jalan sudah tersedia tinggal saja, dilanjutkan dengan pelebaran. Namun apes, belum selesai dikerjakan sudah terjadi longsor yang mengakibatkan akses jalan putus dan ambruknya jembatan penghubung.(KS)
.jpg)
.jpg)
