Diknas Kepsul Bersama Kemendikbud Gelar Sosialisasi Pendidikan Keluarga
SANANA- Hingga saat ini keterlibatan sekolah dengan orang tua masih sangat minim sehingga berpotensi menjadikan anak didik menjadi sulit di kontrol. Maka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) menggelar sosialisasi pendidikan keluarga yang diselenggarakan di Aula Madrasah Aliyah Negeri 1 Sanana, Selasa, (27/08).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah narasumber yakni, Ketua Pokja Paud dan Pendidikan Keluarga Sulteng, Dasman Lamansara. Narasumber kementerian pendidikan (Kemendikbud), Bowo serta narasumber dari Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kepsul, melalui Bidang Paud (Kabid) Ida Sriyani.
Peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut yakni kepala sekolah tingkat Paud, TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Sula.
Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari kedepan, dengan agenda 1 hari sosialisasi dan 4 hari Bimbingan Teknik (Bimtek).
Kabid pendidikan Paud Dikbud Kepsul, Ida Sriyani mengatakan, pendidikan itu tidak bisa sepenuhnya didapat dari sekolah. 60% justru dari keluarga, 20% lingkungan, baru kemudian 20% lagi itu menjadi tanggung jawab satuan Pendidikan.
Untuk itu, sambungnya, perlu kiranya memberikan bimbingan terhadap keluarga terutama orang tua agar mempunyai peran penting bagi keteladanan anak-anak sehingga Ilmu yang di targetkan bisa diterapkan dari satuan pendidikan.
Sementara Ketua Pokja Pembinaan Pendidikan Keluarga BP Paud Sulawesi, yang di utus oleh Direktorat Pendidikan, Jasman Lamaisara menuturkan, pendidikan keluarga adalah bagian penting dari sebuah proses dimana Direktorat Pendidikan Keluarga tentang keterlibatan keluarga menjadi tanggung jawab yang terdiri dari tiga komponen diantaranya, masyarakat, satuan pendidikan dan keluarga.
"Selama ini keluarga di Indonesia itu bagian yang paling tidak siap dalam pendidikan keluarga olehnya itu, melalui permendik Nomor 30 di harapkan keluarga memiliki peran penting untuk ikut serta kedalam proses pendidikan, " ujarnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh Bowo, narasumber dari kementerian. Pada intinya bimbingan teknis ini harus didapati oleh setiap keluarga agar pelayanan pendidikan keluarga kedepan lebih baik.
"Program kementerian ini akan melibatkan semua unsur, jadi ini hanya masih dalam bentuk sosialisasi, kedepan barulah akan dibuat program yang dimana akan persentasenya sampai pada masyarakat, " "ungkapnya.(KS)