Gambar Ilustrasi |
Bahkan, saat semester berlangsung baru-baru ini, sebagian murid melaksanakan soal di lantai karena belum dibuatkan kursi dan meja oleh wali murid.
" Selama ini dana BOS di apakan saja oleh Kepsek sehingga fasilitas berupa kursi dan meja saja masih dibuat oleh walimurid. Saya menduga Kepsek telah gelapkan dana BOS, " terangnya kepada Report Malut.com, Minggu (22/12).
Padahal, jumlah dana Bos SMP Satap sendiri sangat besar. Kepsek Abdullah Kedafota saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa jumlah Dana BOS per Triwulan yang diterima oleh sekokah mereka sebesar Rp 12 juta, dengan jumlah siswa 30 orang.
Adapun kegunaannya, Kata Abdullah, digunakan untuk membayar gaji honorer sebesar 500.000/orang dan kebutuhan sekolah lainnya.
" Saya pikir semuanya saya sudah penuhi, soal hak guru honor juga sudah, sebelumnya gaji guru honor hanya Rp 400.000, tapi waktu saya pindah ke SMP Satap gaji guru honor saya tambah jadi Rp 500.000, " katanya.
Pembuatan kursi dan meja oleh wali murid dibenarkan oleh seorang wali murid yang tidak mau namanya dipublis menggungkapkan bahwa selama ini, memang pembuatan kursi dan meja dilakukan oleh mereka para walimurid.
" Benar, kami yang buat Meja dan Kursi sendiri untuk anak kami. Kalau tidak buat maka nanti anak kami pasti duduk di lantai, " ungkapnya
Dia juga mengundang pihak Dinas Pendidikan agar turun ke SMP Satap Wailoba dan menanyakan langsung kondisi yang mereka alami saat ini.
" jika tidak percaya, maka dinas pendidikan datang dan tanyakan langsung ke orang tua murid SMP Satap" tutupnya.(KS)