SANANA, - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Lasidi Leko, meminta kepada Direktur RSUD Kepsul agar mempertegas dan mengevaluasi kepada pihak ke tiga dalam melakukan pengadaan obat. Hal ini di sampaikan melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak RSUD Sanana, Selasa (11/08) kemarin.
Menurut Lasidi, tadi malam sekira pukul 10 dirinya mencoba berkomunikasi dengan pihak RSUD menanyakan apa penyebab sehingga bisa terjadi keterlambatan penyediaan obat di RSUD sejak April hingga Agustus 2020.
Namun, alasan dari Direktur RSUD karena pihak ketiga yang terlambat memasukan obat. Belum lagi kata politisi PBB itu, obat yang harganya di atas Rp 300 ribu stoknya tidak tersedia seperti obat yang sering di pakai untuk pasien operasi yakni, benang daging, sehingga pasien harus membeli obat ke apotik.
"Kan, seharusnya pihak RSUD mengembalikan uang mereka tapi sampai saat ini masih banyak pasien yang keluhkan dengan pengembalian uang tersebut," ucapnya.
Untuk itu, Lasidi mendesak pihak terkait agar segara mengevaluasi pihak ketiga terutama Direktur RSUD." Saya harap pihak-pihak tertentu secepatnya evaluasi pihak ke tiga yang bertanggung jawab dalam pangadaan obat di RSUD," harapnya. (KS).