-->
    |



Ketua DPC PKB Balik Arah Dukung FAM-SAH


SANANA, - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kepulaua Sula (Kepsul), Burhanudin Buamona, mengalihkan dukungan ke Paslon Fifian Adeningsi Mus dan M. Saleh Marasabessy (FAM-SAH) dan meninggalkan pasangan calon Hendrata Thes dan Umar Umabaihi.

" Kalau sikap politik yang nantinya saya komunikasikan itu mengarah ke kandidat nomor urut 3," ucapnya.

Burhanudin menuturkan, sikap politik yang diambil oleh dirinya itu demi kepentingan partai pada jangka panjang. Di mana menurut Burhanudin, pilkada yang berlangsung 2015 lalu PKB mendukung Hendrata Thes dan Zulfahri Abd. Duwila sebagai Bupati dan wakil bupati. Namun, sayangnya Hendrata Thes tidak berkomitmen terkait kontrak politik yang di bangun kala itu. 

Burhanudin bilang, walaupun secara De jure dan De facto rekomendasi BI KWK PKB telah ada di tangan incumbent tetapi dengan pertimbangan lain, dirinya selaku ketua DPC PKB tidak akan mendukung kembali incumbent. Sebab bila PKB masih kembali mendukung incumbent maka secara lembaga PKB akan rugi bahkan sudah kalah star soal kepetingan politik jangka panjang.

" Alasannya adalah komitmen yang kita bangun di kala itu adalah Sula dijadikan sebagai daerah industri terpadu di Maluku Utara. Kemudian, hadirkan lima ribu lapangan pekerjaan di Sula, selanjutnya, program seratus hari itu PLN sudah harus keliling pulau Sulabesi dan dua tahun kemudian jalan lingkar baik dari pulau Sula maupun Mangoli sudah harus selesai, sementara memasuki 5 tahun ini jalan lingkar pulau Sula sudah keliling tetapi belum aspal apalagi pulau Mangoli," ungkap Burhan kepada awak media, Kamis (24/09).

Untuk itu, Burhanudin menyebut, dirinya sebagai ketua DPC saat ini bila masih lagi naik panggung bersama Incumbent maka penyampaiannya itu akan menjadi momok dihadapan masyarakat secara umum. Jadi dengan adanya hal itu sehingga dirinya tidak akan mendukung incumbent. Meski, tidak menutup ruang bagi teman-teman lain yang mau mendukung Incumbent.

" Silahkan saja teman-teman lain mau mendukung siapa tapi bagi saya secara sikap politik tidak akan lagi mendukung incumbent terutama di basis yang masih bersentuhan dengan PKB. Kita juga akan konsulidasi untuk mempertahankan PKB karena jika kita kembali mendukung incumbent maka itu akan rugi besar bagi PKB soal kepentingan politik kedepan," bebernya. 

Tambah Burhanudin, ada juga satu komitmen pada tahun 2015 lalu yakni bahwa seluruh partai pengusung akan di beri ruang untuk mendapat kursi tambahan di perlemen di empat dapil. 

Tapi nyatanya, pada 2019 lalu kursi dapil sebelumnya hilang dan hanya mendapat satu kursi bahkan di dapil lain, berarti sudah barang tentu komitmen politik pada waktu itu tidak terjawab.

" Yang saya lakukan ini bukan suka atau tidak suka tapi ini berkaitan dengan langkah politik PKB pada jangka panjang kira-kira begitu," tandasnya. 

Memang akan ada konsukuensi, tapi kata Burhanudin, sikap politik yang diambil ini di nilai oleh lembaga PKB bahwa dirinya tidak membela kepentingan partai dan bisa menjadi bumerang maka dirinya tetap terima bahkan bila sampai di putuskan oleh DPP PKB bahwa dirinya akan di berhentikan dari ketua DPC PKB tidak menjadi masalah.

" Kan, terpenting yang saya lakukan ini bukan mencedrai kepentingan partai  namun yang terjadi saat ini adalah membela kepentingan PKB soal kepentingan politik jangka panjang, sebab kepentingan kita bukan hari ini tapi bagaimana bisa pertahankan kekuatan kita demi kepentingan PKB untuk jangka panjang," cetusnya. (KS).

Komentar

Berita Terkini