-->
    |


FPRS Gelar Aksi Tolak Vaksin Sinovac

SANANA, - Front Penyelamat Rakyat Sula (FPRS) menggelar aksi menolak kehadiran dan penyuntikan Vaksin Sinovac di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul). Aliansi ini terdiri dari berbagai organisasi intra kampus dan ektsra kampus yakni, BEM STAI Babussalam Sanana, LMND, PMII, dan GMNI. 

Kordinator Lapangan (Korlap) Arfa Sibela mengatakan, tujuan aksi yaitu menolak sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Lebih khususnya, pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula. Di mana, mereka yang tergabung di dalam FPRS menolak Vaksin Sinovac.

Penolakan ini lantaran, FPRS menilai hingga saat ini pemerintah tidak berani terbuka soal keakuratan Vaksin Sinovac kepada publik. Jika dipaksakan untuk tetap divaksinisasi, maka FPRS meminta agar jajaran Pemda Kepsul yang terlebih dulu divaksin.

Setelah Vaksinisasi, maka harus ada jeda waktu selama sebulan untuk dilakukan vaksinisasi kepada masyarakat. Hal ini agar melihat ada tidaknya efek samping yang ditimbulkan.

" Ya, kami tetap menolak kehadiran Vaksin Sinovac karena sampai sekarang kami belum mengetahui di dalam vaksin tersebut mengandung zat atau cairan apa-apa saja. Jadi, kalau boleh pemerintah lebih terbuka soal Vaksin dan kalaupun dipaksakan maka pemerintah daerah terutama Bupati dan Wakil Bupati yang terutama di Vaksin," ungkapnya kepada Reportmalut.com, Senin (11/01). 

Hal senada juga disampaikan oleh Presiden BEM STAI Babussalam Sanana, Raski Soamole yang mengungkapkan bahwa pihaknya menduga Covid-19 merupakan propaganda dunia. Sementara, Vaksin Sinovac diketahui berasal dari Negara Cina tepatnya di Kota Beijing dengan industri terbesar produksi Vaksin Sinovac

Kata Raski, ada sejumlah negara-negara maju yang menolak Vaksin tersebut karena negara tersebut mencurigai adanya fakta bahwa, Vaksin Sinovac jika di suntik ke tubuh manusia maka bukan kesembuhan yang diperoleh tetap justri bertambah buruk

"Maka dari itu, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kepulauan Sula bahwa sebelum kita dijadikan sebagai kelinci percobaan, kita patut mempertanyakan kenapa Pemda Sula mau mengimpor Vaksin yang berasal dari Cina ini," ucapnya. (KS).

Komentar

Berita Terkini