-->
    |


4 Bulan, Perusahaan Milik HT 'Gantung' Material Rumah Warga Fukweu yang Ditabrak Truk

SANANA, - Warga Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Junaidi Duwila geram atas perjanjian perusahaan milik mantan Bupati Kepsul, Hendrata Thes lantaran material bangunan rumah belum diberikan sesuai permintaannya. 

Hal ini dikeluhkan Junaidi kepada Wartawan Reportmalut.com akibat beberapa bulan lalu Jumat, Maret 2021 terjadi peristiwa Laka lantas mobil truk milik mantan Bupati Hendrata Thes itu menambrak bangunan rumahnya hingga ambruk. 

Adanya peristiwa ini Junaidi sudah bertemu dengan Bupati Hendrata Thes di kediamannya, dari hasil pertemuan tersebut Hendrata mengarahkan Junaidi untuk bertemu dengan Abraham alias Mas Bram.

" Setelah bupati menyuruh saya bertemu dengan mas Bram, di sana ada ihtikad baik akan ditanggungjawab seluruh material rumah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tukang akan di tanggulangi oleh sopir truk, " ucapnya. 

Tak sampai di situ, Junaidi bilang pada saat itu sudah ada mediasi dari Polres Kepsul. Namun, pihak polres sendiri mengarahkan permasalahan harus dikembalikan ke desa agar kepala desa bersama Babinkamtibmas bisa menyelesaikan.

" Saya ikut saja atas permintaan dari Polres untuk selesaikan masalah itu di desa dan saya bersama sopir truk , Junaidi Siko biasa di sapa Salome sudah membuat kesepakatan bahwa dia akan memberikan biaya tukang namun hingga sampai saat ini Salome terkesan tak peduli dengan perjanjian tersebut, " ujar Junaidi kepada media ini, Senin (26/07).

Bahkan Junaidi bilang, pengawas lapangan atas nama Ikbal juga telah mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab semua material yang dibutuhkan. 

" Mereka janji akan memberikan semua meterial yang saya butuhkan tapi nyatanya sampai saat ini masih banyak material yang kurang, " tandasnya. 

Material yang masih kurang diantaranya sesuai permintaan yakni 20 sak semen tapi, yang baru diberikan 12 sak. Besi 16 staf mereka (Perusahaan, red)  baru berikan 12 staf. Kemudian batako yang dibutuhkan 2000 buah mereka baru diberikan 1000. Selanjutnya, 70 lembar seng yang diperlukan sama sekali belum ada. Kemudian biaya tukang yang menjadi tanggungjawab sopir senilai Rp 5 juta belum berikan.

" saya mau mengadu ke siapa lagi sementra semua pihak yang bersangkutan saya sendiri mendatangi mereka berulang-ulang kali, " cetusnya. 

Sekedar diketahui, Abraham alias Bram dikonfirmasi media ini hingga berita ini ditayang belum juga ada respon. (KS).

Komentar

Berita Terkini