Reportmalut.com, - Belanja fasilitas ruang tunggu tenaga medis (nakes) tahun 2020 diduga tidak sesuai dengan bukti fisiknya.
Hal ini diketahui Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 saat Inspeksi Mendadak (Sidak) di RSUD Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Provinsi Maluku Utara, Jumat (6/8) kemarin.
Tim pansus di antaranya, Ketua Pansus Covid-19, Ramli Sade, Ramli Tidore, Ihsan Umaternate, Rian Ardianto Ruslan, Ajhar Makian, Sahrul Fatgehipon dan Marin La Ode Toke.
Sesuai presentasi data yang dikantongi menyebutkan, anggaran Covid-19 yang dikelola RSUD Sanana sebesar Rp 13.132, 178, 888 termasuk di dalamnya anggaran rumah tunggu Tenaga Medis (Nakes) senilai Rp 46.090,200.00.
"Anggaran puluhan juta ini hanya belanja dengan satu unit kipas angin, satu unit dispenser, satu unit kulkas sedang dan dua buah kasur," ucap Ramli Tidore sembari bertanya ke KTU RSUD Sanana, Ulia H. Ngofangare.
Sebelum itu, Tim Pansus Covid-19, sempat dicegat KTU RSUD Sanana, Ulia H. Ngofangare. Ulia menyampaikan bahwa barang-barang yang ada di rumah tunggu Nakes itu semua lengkap.
" Disitu barang-barang samua ada pak," ucap Ulia kepada tim Pansus Covid-19.
Merasa curiga, Sekretaris Pansus Covid-19 Ramli Tidore mengajak ketua dan anggota Pansus agar memaksa KTU dan staf RSUD lain untuk membuka pintu Rumah tunggu Nakes agar mereka bisa melakukan kroscek langsung.
Saat masuk didalam rumah Nakes ternyata barang hanya beberapa unit yang diduga tidak sesuai dengan anggaran senilai Rp 46. 90,200, yang dihabiskan pada tahun 2020 lalu. (KS).