-->
    |


Nobar dan Diskusi Film “Knock Down The House"

JAKARTA_ Nonton bareng (NOBAR) dan diskusi film berjudul “Knock Down The House” diselenggarakan oleh OBUK (Obrolan Buku) Manggarai. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan dua opsi, secara virtual online (Zoom Metting) dan offline pesertanya dibatasi serta berpatokan pada Protokol Kesehatan. Kamis (19/08/21).

Untuk membedahnya, OBUK mengundang beberapa Narasumber, yakini Diretur KCI-LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dan Ketua Umum Kohati PB HMI, Umiroh Fauziah. Dan, dipandu oleh Masril karim, Mahasiswa Pascasarjana UNAS-Jakarta. 

Perempuan yang sering sapa Umay tersebut, bertindak sebagai pemateri pertama. Dalam penyampaiannya menuturkan bahwa kecerdasan Alexandria dan Tim mengakomudir kepentingan akar rumput lalu mengkampanyekan melalui media sosial merupakan strategi begitu komprehensif. 

“Luar biasa strategi mereka, menggunakan media sosial sebagai saluran memperjuangkan kepentingan akar rumput,” kata Umay.

Umay menambahkan, oleh sebab itu, sebagai langkah membangkitkan spirit perempuan muda Indonesia, menjadikan Alexsandria sebagai cerminan dan acuan dalam dunia politik. Karena perempuan memiliki hak yang sama dalam berdemokrasi. 

“Dalam demokrasi Perempuan juga punya hak politik. Karena itu, kita perempuan Indonesia, jadikan Alexandria sebagai inspirasi dan motivasi,” tambahnya. 

Sementara itu, pemateri kedua Adjie Alfaraby, melihat ada lima point dalam kesan film tersebut: 1) Kebebasan Demokrasi bagi perempuan Amerika, 2) Gagasan-gagasan Politik, 3) Kualitas seorang Kandidat perempuan, 4) Strategi Kampanye, dan 5) Keterlibatan kekuatan Sosial media.

”ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan dari film ini, diantaranya; kekebasan berdemokrasi, Pemikiran politik, keberanian kandidat, strategi kampanye yang efektif dan pengaruh Media sosial,”kata Adjie.  

Lanjut Adjie, Film tersebut sangat inspirasi dapat memberikan landasan keyakinan dan pemikiran. Oleh karenanya, kita jadikan film ini untuk membangun jalan dan lalu mencobanya.

”Percuma kita menonton film ini, jika kita tidak mencobanya,”serunya.

Sekedar diketahui, Flim tersebut mengisahkan seorang politisi perempuan Amerika Serikat, Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) berketurunan imigran Amerika Latin di New York, yang hidup serba ekonomi pas-pasan dan keterbatasan fasilitas pendidikan, kesehatan dan lainnya.  

Alexandria tidak sendiri, bersama beberapa kolega, di antaranya: Amy Vilela di Las Vegas, Nevada, Paula Jean Swearingen, seorang anak penambang batu bara dan Cori Bush, perawat juga pendeta di distrik St. Louis, Missouri. Mereka terlibat dalam bursa pencalonan dan mengorbitkan Alexandria sebagai pemenang anggota Kongres.

Keempat perempuan tangguh ini mengkonsolidasikan kekuatan angkat rumput, Brand New Congress dan Justice Democrats untuk menantang petahana Demokrat (Joe Crowley) politisi Demokrat yang sudah mewakili distrik ke-14 New York, berkuasa selama 12 tahun di Kongres.

Komentar

Berita Terkini