-->
    |



PB Formalut Tegaskan Bakal Bongkar Perampasan Hak Atas Tanah Ratusan Hektar Di Malut


Jakarta, reportmalut.com- Dalam Penetapan 24 September sebagai Hari Tani Nasional diteken Oleh Presiden Soekarno dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 169 Tahun 1963 dan Tanggal ini bertepatan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960).

Ketua Umum Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB-FORMMALUT) Jabodetabek, Menyampaikan Dalam Peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2023 Masyarakat Maluku Utara Masih Terjajah Oleh Korporasi Pertambangan dari Hak Atas Tanah dan Air akibat pencemaran lingkungan.

Hal itu disampaikan Ketua PB-FORMMALUT Jabodetabek, Reza A. Syadik di Jakarta, Senin, (25/09) di kantor PB-FORMALUT Jakarta.

Menurutnya, masalah pertambangan di Maluku Utara akhir -akhir ini sangat memprihatikan dan menjadi kajian serta sorotan serius bagi PB-FORMALUT dan mahasiswa Maluku Utara yang menimbah ilmu di Jakarta. Ungkap Reza A. Syadik


"Problem penting tentang Penyerobotan Lahan Warga dalam motif penggusaran paksa oleh perusahaan, tanpa penyelesaiaan hak atas tanah warga, menjadi hal yang serius perlu yang perlu disikapi. Bahkan ada dugaan kuat melalui sejumlah kades di suatu wiliaya Kab. Halmahera tengah telah menjadi bamper perusahaan yang meminta ratusan warga pemilik sertfikat untuk memberi tanda tangan," Bebernya.


Kasus seperti ini, Lanjut Reza, harusnya pihak Perusahaan Misalnya, PT. Indonesia Weda Industrial Park (IWIP) Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, serius sebab ada hak tanah warga yang perlu selesaikan dan tidak langsung melakukan penggusuran.

"Bahwa saat ini ada terjadi Penyerobotan Lahan Warga serta Perampasan Hak Atas Tanah Yang jumlahnya Ratusan Hektar dari pihak Perusahaan Pertambangan yakni PT. IWIP" yang hampir banyak tidak di ketahui seluruh Mahasiswa Maluku utara,". Tegas Reza.

Aktivis muda Maluku Utara ini menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib warga yang ada di lingkar tambang di Maluku Utara yang diperhadapkan dengan masalah-masalah seperti limbah dan penyerobotan lahan warga.

"Maka, dalam Momentum Hari Tani Nasional 24 September 2023 akan menjadi puncak pergerakan Se-nasional untuk membongkar penyerobotan lahan warga di Kab. Halmahera tengah," Tegasnya.

Reza menyampaikan bahwa Maluku Utara yang dulu dikenali dunia karena rempah - rempah bukan pertambangan. Tetapi sekarang sudah Terbalik. Maka dari itu, pihaknya sebagai organisasi (PB-FORMMALUT) Jabodetabek akan tetap mengawal aspirasi masyarakat Maluku Utara yang diabaikan oleh pihak pertambangan. (Fy)

Komentar

Berita Terkini