-->
    |


Begini Kondisi Sumur dan Rumah Warga Pasca Banjir di Desa Waitina


SANANA, -Pasca banjir di Desa Waitina, Kecamatan Mangoli Timur, Kabupaten Kepulaun Sula (Kepsul) sebuah rumah warga yang jaraknya sekira 5 meter dari pinggir sungai terendam banjir cukup  parah.  Selain rumah,  sumur yang menjadi sumber air minum penghuni rumah tak bisa digunakan lagi. Dalam amatan Report Malut.com beberapa hari kemarin, kondisi rumah maupun Sumur Sali Liambana, telah terendam banjir bandang pada 4 Juli lalu, Rabu (8/07). 

Lantaran sumur maupun seluruh rumah terendam banjir,  Sali terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya. Meski demikian, Sali yang berusaha membersihkan rumahnya turut dibantu sejumlah warga menggunakan peralatan seadanya. Sedangkan sumur belum dapat dilakukan karena kondisi yang begitu parah.

" Iya air masuk di dalam rumah,  ada tiga kamar semuanya air masuk.  Bukan saja air tapi di dalam rumah ini juga penuh dengan lumpur. Kalian liat sendiri banyak lumpur kan," kata Sali. 

Hal senada juga disampaikan Majau Lumbesi, mengatakan rumah yang terendam itu adalah rumah peninggalan orang tuanya. Selain itu dia mendapat informasi bahwa akan ada normalisasi sungai. Namun, rumah orang tua mereka harus dipindahkan sebab pembangunan talud yang direncanakan bakal mengenai rumah tersebut.

" Sebenarnya kami mau, tetapi paling tidak ada anggaran yang cukup biar nanti kita bisa pindahkan rumah peninggalan orang tua kita ini. Kasian kan rumah ini adalah peninggalan orang tua kami," katanya. 

Sementara, Kepala Desa Waitina, Sirajudin Umasangadji saat di wawancara sejumlah awak media menuturkan, untuk bantuan kiranya pihaknya lebih fokus pada bantuan peralatan dapur. Sebab itu yang sangat  dibutuhkan warga terdampak saat ini. Kemudian untuk sarana fisik pihaknya sudah bersama BPBD Kepsul Dinas PUPR telah meninjau lokasi kali untuk membuat normalisasi sungai Waisenga dan Wigafu. 

Sirajudin berhara , dengan adanya bencana banjir ini, pihaknya mengharapkan pemerintah daerah bisa memprioritaskan pembangunan talud.

" Saya pikir kita membutuhkan talud untuk jangka panjang agar ketika musim hujan tetapi kami masyarakat Waitina tidak terlalu khawatir," tutupnya. (KS)
Komentar

Berita Terkini