Siswa yang Menyebrangi Sungai Dengan Resiko Kehilangan Nyawa |
SANANA, - Siswa Madrasadah Aliyah Swasta Desa Wai Sakai, Kecamatan Mangoli Utara Timur, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara (Malut) terpaksa harus mempertaruhkan nyawa hanya untuk bersekolah. Pasalnya hujan deras belakangan ini menyebabkan debet air sungai di Desa waisakai meluap hingga menyulitkan mereka untuk menyebrang.
Mencermati musibah yang datang silih berganti, sementara Bupati dan wakil Bupati sibuk mengurus rekomendasi membuat geram salah satu aktivis Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gema-Rakyat).
" Bupati Sula yakni Hendrata Thes dan Wakil Bupati Zulfahri Duwila, hanya mengurus rekomendasi. Sementara masyarakat Sula mau anyor. Bupati Sula urus dua periode sedangkan Sula mau tenggelam. Riana melanjutkan, Banjir kiri kanan, atas bawah, muka belakang tapi seng (tidak) di perhatikan model bagini Jang pake pemimpin lagi," begitulah isi postingan pada beranda Facebooknya.
Terpisah Saldi Umasugi kepada media ini, Senin, (13/7) mengungkapkan bila hujan tiba, sungai Wai Sakai selalu jadi penghambat proses belajar mengajar bagi siswa.
Saldi bilang kondisi ini bila tidak segera di siasati oleh Pemda Kepsul untuk membangun jembatan maka akan menghambat pendidikan di Desa Waisakai. Saldi, berharap Pemda segera membangun jembatan di sungai Waisakai.
"Iya, kami berharap Pemda Kepsul bisa membangun jembatan sehingga ade-ade jangan rasa sulit di saat musim hujan," harapnya. (KS).