Oleh : Hairil Sadik
Beberapa dari kita, yang suka berselancar dalam setiap artikel-artikel baru yang di tulis oleh orang lain merupakan gaya dan kebiasaan. Karena sering meluangkan beberapa menit bahkan beberapa jam untuk mengunyah dengan lahap tentang isi artikel yang menurut kita sangat menarik untuk kita baca. Selain itu, tentunya manfaatnya adalah tujuan akhir kita melakukan aktivitas membaca. ada pertanyaan yang melintas tentang bagaimana bisa mencari waktu untuk membaca?
Hal ini tentunya sama dengan aktivitas menulis, bagi saya menulis lepas membuat diri lebih ber-spirit, tidak membuat kita menjadi frustasi tetapi menulis membuat diri menjadi happy sebab menulis bebas tidak harus dibanding-bandingkan dengan hasil tulisan formal dari orang lain. Yang jelasnya, menulis bertujuan untu memberikan enlightment dan semacam pencerahan untuk pembaca. Menulis membutuhkan waktu yang tepat, begitupun membaca membutuhkan waktu yang kurang lebih terbilang lumayan banyak. Semua dari kita pasti merasakan hal itu.
Saya pernah dan sangat
sering mendangar banyak orang mengeluhkan kesulitan meluangkan waktu untuk baca
buku dan menulis. Nah, kali ini saya akan berbagi sedikit hal yang menurut saya
sangat penting dilakukan untuk kita yang suka membaca atau menulis tetapi tidak
memiliki banyak waktu untuk melakukan hal itu.
Ada orang yang
prinsipnya bahwa buku itu jendela dunia tapi tidak punya waktu untuk melakukan aktivitas
membaca. Menurut hemat saya, membaca atau pun menulis adalah cara membuka pintu
pengetahuan dunia.
Dalam sebuah artikel di klikdokter Para periset di Emory University's Center for Neuropolicy mengungkapkan, membaca dapat menyebabkan perubahan otak. Aktivitas ini memicu hubungan di korteks temporal kiri—area terkait penerimaan bahasa—meningkat.
Menurut penelitian yang
sama oleh Emory University, membaca bukan hanya meningkatkan konektivitas
korteks temporal. Lebih jauh lagi, kegiatan ini juga meningkatkan aktivitas
pada sulkus-sentral otak. Wilayah tersebut bertanggung jawab untuk aktivitas
motorik sensorik primer.
Ketika membaca, neuron di
area tersebut aktif dan menciptakan sensasi kisah yang dibaca. Artinya, membaca
bukan cuma memberi imajinasi, tapi benar-benar memengaruhi proses biologi di
dalam otak.
Disini, saya mengajak kalian untuk mengenal waktu yang sangat efektif untuk kita lakukan aktivitas dan membaca dan juga yang bertepatan dengan bulan. Waktu ini terbilang sangatlah efektif menurut hemat saya. Sebenarnya ada banyak hal yang harus dilakukan selain menulis dan membaca, seperti membaca ayat suci Al-Qur’an, sholawat, dzikir dll. Tapi karena sebagai penulis biasa, yang suka menulis meskipun tulisannya tidak sebagus yang ditulis oleh para penulis-penulis artikel terkenal lainnya. Saya melihat ramadhan merupakan waktu yang paling tepat untuk belajar (memenage waktu) kita membaca dan menulis. Mengasah lebih bagus lagi cara membaca dan menulis.
Bicara tentang membaca dan menulis, sebuah artikel yang sangat menarik membahas tentang berapa jam standar untuk efektif membaca sebuah buku. Menurut Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, masyarakat Indonesia hanya membaca buku dalam artikel glints selama 2-4 jam perharinya.
Pernyataan ini yang jelasnya berangkat dari sebuah peneilitan yang mumpuni, untuk mengetahui berapa jam setiap orang melakukan aktivitas membaca dalam sehari atau waktu 24 jam. Kalau sudah tentang waktu, selalu saja ada pertanyaan berapa lama waktu efektif kamu membaca? atau Kapan kamu membaca lagi? Pertanyaan seperti ini kerap ditanyakan oleh teman-teman.
Pengalaman saya, pernah menghabiskan kurang lebih 523 lembar buku Ekonomi Revolusi Che Guevara. Buku ini membahas sumbangan Che Guevara pada manajemen perekonomian sosialis, sebuah pergulatan nyata mengupayakan kemandirian yang layak dijadikan pelajaran bagi kita sekarang, di tulis oleh Helen Yafe. Saya menyelesaikan aktivitas membaca dalam beberapa minggu dan bahkan sampai memasuki waktu satu bulan, seingat saya.
Sedikit gambaran ya, pada sampul buku ini, kita bisa melihat pengantar dari Tony Kapcia, University of Nottingham “Buku ini terbilang langka dalam kajian mengenai Che Guevara, menyuguhkan sesuatu yang benar-benar baru di luar kecenderungan untuk meromantisir atau memberi gambaran yang satu dimensi. Yaffe memberi kita paparan rinci tentang sisi lain Che sebagai Menteri Perindustrian dan manajer ekonomi, yang bergulat dengan tantangan-tantangan riil dan masalah-masalah praktis untuk membentuk sistem perekonomian revolusioner”
Dengan ketebalan kurang
lebih 523 lembar ini, saya baru selesai membacanya di hitungan tepat satu bulan.
Artinya saya harus menghabiskan 30 hari untuk membaca 532 lembar dari satu
buku. Itu dulu di tahun 2017.
Kalau dibilang menggunakan metode membaca cepat, saya pikir setiap orang punya metode membaca yang berbeda. Saya lebih suka membaca dengan lambat dan memahami betul apa yang disajikan oleh penulis dalam setiap buku. Ternyata hal ini tidak efektif menurut waktu baca, mungkin karena ada aktivitas lain atau kesibukan tertentu yang membuat saya membutuhkan waktu satu bulan untuk menyelesaikannya.
Saya coba bandingkan dengan buku-buku yang tebal lainnya. Beberapa waktu lalu ada teman yang ketinggalan sekitar tiga buah buku di kamar saya. Tebalnya kurang lebih 380-400 lembar. Buku pertama miliknya yang saya baca adalah buku “ Belajar Jurnalistik dari Humanisme Harian Kompas (Harga Sebuah Visi). Buku ini di tulis oleh Sindhunata berdasarkan pengalaman dia beraktivitas menulis selama kurang lebih 40 tahun di harian kompas. Saya hanya butuh waktu kurang lebih (13) tiga belas jam menyelesaikan aktivitas membaca buku tersebut setelah masuk pada hari pertama ramadhan.
Tiga belas jam tersebut saya bagi dalam dua hari, sehingga membutuhkan kurang lebih 6,5 jam dalam sehari untuk membaca. Di hari kedua saya membaca, saya sudah bisa menyelesaikannya. Nanti saya coba membuat kerangka yang saya pakai sebagai metode untuk membaca, terkhusus untuk di bulan ramadhan ini.
Dari kedua aktivitas membaca ini yang saya bandingkan, saya menyimpulkan bahwa membaca di bulan ramadhan ini sangat efektif. Perlu saya jelaskan sedikit tentang waktu membaca efektif di ramadhan sangat bangus dilakukan oleh kita yang meskipun dengan ativitas rutin yang padat. Ini sebenarnya bukan tips membaca cepat ya, saya lebih menyukai membaca lambat dan memahami. Jadi metode atau tips baca cepat bagi saya tidak semaksimal membaca lambat dan memahami.
Mungkin bagi yang suka membaca cepat, metode yang saya pakai akan tidak seefektif yang mereka pakai. Oke, kita lanjut ya, membagi waktu dalam dua hari untuk menyelesaikan buku setebal 380 halaman. Ini saya ceritakan sedikit pengalaman serta bisa dijadikan sebagai suatu metode untuk beri sedikit waktu kita membaca buku. Selain menambah khasanah pengetahuan, membaca sangat bermanfaat sebagai stimulasi mental
Dalam sebuah Artikel dengan judul "10 Manfaat Mengapa Anda Harus Membaca Setiap Hari" Studi menunjukkan bahwa membaca setiap hari dapat mencegah Alzheimer dan Demensia, karena dengan membaca, otak terjaga tetap aktif dan membuatnya tidak mudah kehilangan ingatan. Sama seperti otot lain di dalam tubuh, otak membutuhkan latihan agar tetap kuat dan sehat. Saya menyimpulkan bahwa membaca dapat memberikan manfaat positif untuk kesahatan terutama kesehatan otak. Kembali kepada bahasaan diatas.
Terkait metode membaca ini, sudah saya lakukan, dan saya memilih menuliskan disini untuk sekedar berbagi kepada teman-teman yang ketika membaca katanya tidak punya waktu. Belum lagi dengan ketebalan buku-bukunya 300, 400 sampai 500 halaman. Kiranya cara saya ini efektif juga dilakukan diluar atau setelah selsai ramadhan dan hari-hari biasa aktivitas kita. Kita lanjut ya !
Semua Waktu, Kita Bisa Membaca
Mengapa saya sebut semua waktu adalah waktu untuk membaca. saya tidak menyebut buku ya, disini saya lebih suka menyebut membaca karena maknanya luas. Jadi sumber bacaan yang lain pun boleh. Waktu itu kita yang mengaturnya, jadi kalau kita mencari waktu tepat, artinya kita tidak dapat mengontrol waktu kita sendiri.
Saya sangat paham, sangat tidak ada waktu untuk membaca bagi teman-teman yang kerja kantoran karena kepadatan jam kerja atau harus kejar target dll. Tapi, ada juga sebagian orang yang kerja kantoran pun mereka dapat luangkan waktu untuk membaca. Sebenaranya mau kamu gunakan berapa banyak waktu untuk membaca, time control-nya ada di diri dan pikiran kamu. Saya mencobanya yang kesekian kali dan ternyata metode juga cara membagi waktu ini efektif untuk melakukan aktivitas baca atau menulis artikel.
Kita tidak harus punya time block, jadikan semua waktu adalah waktu membaca. Ketika kamu sudah mulai menyelesaikan suatu tugas, meeting, kejar target dll. Ambil 30 menit waktumu untuk membaca. 30 menit sangat efektif untuk mengumpulkan waktu membacamu dalam sehari. Tidak perlu kamu mengatur rentang waktu untuk memisahkan mana pekerjaan yang harus kamu selesaikan lebih cepat untuk mengambil waktu membaca, biarkan saja waktu kerja berjalan normal dan gunakan 30 menit untuk membaca.
30 menit yang saya maksud adalah, kamu harus selesaikan 15 lembar buku yang tebalnya 380 lembar tadi. Hanya 15 lembar yang perlu kamu selsaikan dalam waktu 30 menit jika kecepatan/cara membacamu 1 lembar buku mencapai waktu 2 menit. Jadi waktu 30 menit pertamamu, kamu dapat menyelesaikan 15 lembar buku. Luar biasa kan? Sekarang kita masuk ke caranya :
Cara ambil 30 menit
waktu untuk Membaca Buku
Membaca tidak harus ada aturan formal, kesempatan membaca itu cukup kita letakkan di semua waktu dari pagi, siang, sore malam dan menjelang pagi. Di sela-sela rehat kerja, makan siang, sarapan, makan malam dan banyak lah menurut saya. Membaca tidak harus ada mood dulu, atau sesuai keadaan hati. Membaca ini adalah kunci untuk mengetahui banyak hal. Semakin kamu baca, semakin kamu merasakan pola hidupmu akan berubah.
Saya tidak hanya membaca buku cetak, saya membaca tulisan apa saja, tulisan yang hanya satu paragraf di facebook, instagram, media berita, artikel dan apa saja yang melintasi mata saya dalam bentuk kalimat. Dulu, waktu masih dibangku kuliah, malam adalah waktu yang tepat untuk membaca. Ternyata terakhir ini baru saya ketahui kalau ada banyak waktu yang efektif selain malam hari. Yang di rekomendasikan, banyak orang membaca di waktu pagi sebelum pikiran kita terkontaminasi dengan hal lain yang kita lakukan, membaca di waktu pagi menurut beberapa orang sangat efektif. Kita kembali ke 30 menit atau 2 menit membutuhkan waktu untuk menyelesikan 1 lembar buku.
Di bulan ramadhan ini kita punya beberapa watu yang sangat tepat di gunakan untuk membaca. Saya mencoba dengan membuat sedikit kerangka rutinitas di bulan ramadhan yang bisa kita coba sama-sama untuk membuat waktu baca kita menjadi efektif. Lanjut ya, saya tetap gunakan contoh membaca satu buku kurang lebih 380 halaman (Ini sudah saya lakukan) mulai dari :
Kamu tidur berapa kali
dalam sehari?
Dua kali? Tiga kali? Atau….?
30 menit yang kamu ambil untuk membaca adalah sebelum dan sesudah bangun tidur. Misalkan, kamu harus tidur siang dan tidur malam bararti kamu punya dua waktu tidur. Kalau 30 menit kamu gunakan untuk membaca sebelum tidur dan sesudah bangun tidur, berarti kamu mendapat 120 menit membaca dalam dua kali waktu tidurmu. Waktu 120 menit adalah 2 jam, selama 2 jam itu kamu menyelesaikan 60 lembar buku. Nah, itu untuk waktu yang pertama dengan kerangka sederhana biar kita mudah mengerti. Untuk waktu tidur bisa teman-teman hitung berdasarkan berapa kali kamu tidur dalam sehari.
Kamu punya lima waktu
sholat wajib
30 menit yang kamu ambil untuk membaca dari 5 waktu sholatmu adalah sebelum dan sesudah sholat. Selain membaca al-qur’an atau berdzikir. Jadi misalkan kamu sholat subuh, sebelum dan sesudah subuh ambil 30 menit untuk membaca. lakukan hal ini untuk semua waktu sholatmu, artinya dalam 5 waktu sholatmu jika kamu ambil 30 menit sebelum dan sesudahnya maka kamu dapat 60 menit untuk setiap aktivitas sholatmu. Berarti dalam lima waktu sholatmu, kamu dapat kurang lebih 300 menit atau 5 jam untuk membaca. Sterusnya 5 jam kamu membaca, bisa selesaikan sebanyak 180 lembar buku
Berapa kali mandi dalam
sehari?
30 menit yang kamu ambil untuk membaca adalah sebelum dan sesudah mandi. misalkan kamu harus mandi 3 kali dalam sehari, bararti kamu punya waktu untuk membaca 60 menit sebelum dan sesudah setiap kali kamu mandi. Kalau 60 x 3 kali aktivitas kamu mandi, bararti kamu dapat 3 jam waktu membaca. 3 jam yang kamu gunakan untuk membaca artinya kamu habiskan waktu 180 menit untuk menyelesaikan 90 lembar buku.
Mungkin tiga kerangka rutinitas diatas sebagai contoh dan juga sebagai pengalaman saya menyisihkan waktu 30 menit sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Coba kita akumulasikan ketiga aktivitas diatas menjadi waktu efektif membaca supaya kita tidak lagi mengatakan kalau kita tidak punya waktu membaca.
Kita bikin simpulan kerangka dari tiga waktu diatas untuk mengetahui berapa banyak waktu menyelesaikan satu buku yang tebalnya kurang lebih 380 halaman:
Dalam sehari, kita punya 24 jam dalam hitungan waktu normal. Dan untuk menyelesaikan buku sebanyak 380 halaman dengan kecepatan membaca 2 menit per 1 (satu) lembar buku, berarti kita harus habiskan waktu sebanyak 760 menit atau 12 jam 40 menit. Kita bikin lagi kerangkanya dibawah,
Dalam hitungan jam ada Waktu tidur + waktu sholat + waktu mandi = (2 + 5 + 3 = 10) jam atau dalam hitungan menit, ada 120 + 300 + 180 = 600 menit. Kita sudah dapat total waktu kita membaca 600 menit. Untuk waktu 600 menit membaca ini, kita selesaikan 300 halaman dari 380 halaman dalam satu buku. Berarti yang tersisa adalah 80 halaman yang belum kita selesaikan. Kita bikin lagi sekema sisa waktu untuk menyelesaikan 80 halaman yang tersisa.
Begini formulanya : 600
- 760=160
Dengan waktu normal kita 24 jam dalam sehari, kita punya 600 menit (10 jam) waktu baca dalam sehari, dikurangi 760 menit atau (12 jam dan 40 menit) waktu untuk habiskan 380 halaman dalam satu buku maka yang tersisa adalah 160 menit. 160 menit = 3 jam adalah waktu untuk menyelesaikan 80 halaman buku yang tersisa dihari berikutnya.
Jadi untuk menyelesaikan membaca buku setebal 380 halaman, kita membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam 40 menit. Kalau kita menggunakan cara menyisihkan 30 menit diatas maka kita dapat 600 menit dalam sehari. 600 menit = 10 jam.
Artinya kita hanya membutuhkan waktu satu sampai dua hari untuk bisa menyelesaikan buku setebal 380 halaman dan itu sangat luar biasa. Tetapi standar baca dalam sehari menurut UNESCO minimal 4-6 jam perhari, kalau begitu kita membagi waktu baca kita menjadi dua hari sesuai standar UNESCO. Kita punya 24 jam dalam sehari jika menggunakan cara 30 menit maka kita harus selesaikan buku 380 halam dalam 12 jam 40 menit. Kita rata-rata 13 jam, bagi dalam 2 hari (13 jam di bagi 2 hari) berarti masing-masing hari menjadi 6 jam 30 menit. Ternyata masih melebihi standar minimal UNESCO 4-6 jam, kita dapat 6 jam 30 menit.
Kalau begitu, kita bagi lagi menjadi tiga hari, jadi 13 jam di bagi 3 = kurang lebih 4,3 jam dalam sehari waktu kita membaca. Sementara itu di kebanyakan negara maju, kebiasaan membaca buku rata-rata dilakukan selama 6-8 jam perhari. Jadi ada dua pilihan, mau menggunakan standar yang mana saja boleh.
Dengan cara sederhana
diatas, tujuannya bahwa kita buang berbagai alasan yang muncul dalam pikiran ketika
kita ingin membaca. Alasan tidak punya waktu untuk membaca buku, alasan masih
sangat sibuk dengan pekerjaan, belum ada minat dll dll yang membuat kita
menunda untuk melakukan aktivitas membaca. Karena bagi saya, berbagai macam
distraksi kapan saja bisa datang dan menggagalkan niat kita membaca buku. Disini,
saya tidak merekomendasikan untuk membaca dengan menggunakan metode membaca cepat.
Membacalah dengan metode harus paham, benar-benar bisa mengerti isi dari hasil
bacaan. Membaca secara teratur juga tidak hanya meningkatkan kecerdasan, tapi
juga meningkatkan kekuatan otak kita, itu poinnya.