-->
    |

Kemendukbangga/BKKBN Malut Sosialisasikan Program TAMASYA, Dorong Kualitas Pengasuhan Anak dan Pencegahan Stunting

 


Sofifi, Reportmalut.com.-Kemendukbangga/BKKBN Maluku Utara  menggelar sosialisasi Strategi dan Kebijakan Terpadu Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Pada  Rabu 9/7/2025. 

Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya meningkatkan kualitas pengasuhan anak sekaligus mencegah stunting.

Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya implementasi Surat Edaran Bersama (SEB) 6 Menteri tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Tempat Penitipan Anak (TPA) di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/D, swasta, dan masyarakat.

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Maluku Utara, dr. Victor Palimbong, M.K.M., AIFO-K, yang juga menjadi pemateri, menjelaskan secara rinci kebijakan strategis di balik TAMASYA. 

"Sosialisasi ini sangat penting untuk memastikan semua pemangku kepentingan memahami kerangka kerja dan tujuan TAMASYA," ujar Dokter Victor.

Lebih lanjut, Dokter Victor memaparkan tren demografi antara peluang dan tantangan yang dihadapi Maluku Utara, termasuk peningkatan jumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS). Pada tahun 2024, jumlah KRS di Maluku Utara meningkat dari 40.095 pada Semester I menjadi 42.810 pada Semester II. Hal ini menggaris bawahi urgensi TAMASYA dalam mendukung tumbuh kembang anak dan mencegah stunting.

"Strategi dan Kebijakan Terpadu Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) sangatlah penting yang bertujuan untuk menjamin kualitas generasi mendatang yang pada akhirnya akan berkontribusi dan menopang bonus demografi," tegasnya.

Dokter Victor menambahkan bahwa tujuan utama TAMASYA adalah meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan pengasuhan anak di seluruh wilayah, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Surat Edaran Bersama.

"Surat Edaran Bersama Nomor 6 menandakan upaya kolaboratif antar berbagai kementerian untuk menstandarisasi dan meningkatkan pembentukan serta operasional Taman Pengasuhan Anak. TAMASYA, sebagai strategi terpadu, dirancang untuk memberikan dukungan komprehensif bagi perkembangan anak, meliputi aspek pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial," jelasnya

ia juga menegaskan bahwa TAMASYA tidak hanya sebatas program edukasi, tetapi juga mencakup intervensi fisik. Hal ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan Sekretaris Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, Salim Ganiru, yang mempertanyakan ruang lingkup program.

"TAMASYA bersifat fisik dan non-fisik. Selain penyediaan fasilitas seperti sarana bermain yang aman, kita juga fokus pada edukasi orang tua dan pengasuh mengenai gizi, pola asuh, serta stimulasi dini untuk mencegah stunting.  Aspek non-fisik mencakup edukasi kepada orang tua dan pengasuh mengenai gizi, pola asuh yang benar, dan stimulasi dini untuk mencegah stunting dan mendukung perkembangan optimal anak." Tutupnya.

Melalui sosialisasi ini, BKKBN Maluku Utara berharap seluruh pihak terkait dapat mendukung pembentukan TPA yang sesuai standar, sekaligus bersama-sama menurunkan prevalensi stunting di wilayah Maluku Utara.

Komentar

Berita Terkini