-->
    |

Dalam Rangka HARGANAS Di MALUT, Kirab Bangga Kencana Pataka 2 “Tamasya” Taliabu Menuju Tidore


Taliabu,-Semangat Kirab Bangga Kencana Harganas ke-32 di Maluku Utara terus berkobar!  Pataka 2 "Tamasya" kini dalam perjalanan, memulai estafet dari selatan Pulau Taliabu, kemudian ke Kepulauan Sula, dan siap mencapai puncaknya di Kota Tidore Kepulauan.

Kemeriahan di Kabupaten Pulau Taliabu diawali dengan jalan sehat dan arak-arakan pataka yang mengelilingi Desa Bobong, dimulai dan diakhiri di Landmark Bobong.  Dihadiri langsung oleh jajaran pemerintah daerah, para Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD, Kepala Dinas P2KB beserta staf, ASN, serta para penyuluh dan petugas lapangan KB se-Kabupaten Pulau Taliabu. 

Suasana semakin meriah dengan senam bersama di Landmark Bobong, dilanjutkan dengan sosialisasi penting mengenai perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga). Tak lupa, promosi layanan KB gratis yang tersedia di seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Pulau Taliabu.

Setelahnya, rombongan pejabat daerah mengunjungi Puskesmas Bobong untuk memantau langsung pelaksanaan pelayanan KB gratis kepada masyarakat. 


Puncak kegiatan di Taliabu ditandai dengan penyerahan pataka dari Asisten I Kabupaten Pulau Taliabu kepada Kepala Dinas P2KB Kabupaten Kepulauan Sula di Pelabuhan Bobong yang nanti diestafetkan ke Kabupaten Kepulauan Sula.

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Maluku Utara, dr. Victor Palimbong, M.K.M., AIFO-K, menyampaikan sejumlah harapan strategis terkait pengelolaan program di daerah pada momentum Harganas kali ini. 

Dokter Victor menyoroti pentingnya pembayaran honor Tim Pendamping Keluarga (TPK) secara tepat waktu, mengingat hingga triwulan akhir tahun 2024 masih ada laporan keterlambatan atau belum pembayaran honor.


Selain itu, ia menegaskan perlunya penyerapan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) yang sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu contoh yang disoroti adalah pengadaan alat set vasektomi tanpa pisau (VTP) melalui DAK Fisik 2024 yang tidak dapat dimanfaatkan karena instrumen dalam set tersebut tidak sesuai juknis dan saat ini sedang diselidiki proses perencanaannya hingga proses pengadaan nya dan akan disampaikan pada pihak yang berwajib untuk dapat ditindak lanjuti.

“Kita berharap tidak ada lagi belanja modal yang tidak sesuai aturan. Dana harus dikelola secara transparan dan akuntabel serta tepat sasaran agar benar-benar digunakan untuk mendukung program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting serta Quick Win Menteri,” tegas dokter Victor.

Lanjut Dokter Victor, Kirab Bangga Kencana bukan hanya menjadi simbol kebersamaan dan semangat membangun keluarga yang berkualitas, tetapi juga menjadi momentum evaluasi dan penguatan tata kelola program di seluruh wilayah Maluku Utara menuju masa depan Keluarga Masyarakat Maluku Utara yang Bahagia dan Sejahtera.


Komentar

Berita Terkini